Sudah satu minggu ini, hubungan rumah tangga Amel dan Andre sudah membaik. Meski Amel terkadang masih kepikiran Raffi, tapi lama kelamaan pikiran tentang Raffi berkurang. Andre pun menjalani hidupnya dengan bahagia, bersama Amel setiap hari, mengurus bisnisnya yang lancar. Hidup Andre jadi tenang dan damai, meski rasa bersalah kepada Amel masih ada. Rasa bersalah karena pernah menyakiti Amel.
Malam hari ini, Andre kembali kerumah dengan wajah gembira berseri-seri. Setelah lelah dari resto nya, Andre langsung lega setelah sampai rumah.
Ditangan kanan nya ia membawa sesuatu untuk istrinya, Amel.
Andre memencet bel rumah nya, padahal biasa nya ia langsung masuk tanpa perlu memencet bel. Ini taktik Andre agar Amel menyambut nya seperti layak nya seorang istri di sinetron.
Tak butuh waktu lama, pintu terbuka. Menampakkan seorang wanita cantik nan polos. Amel tersenyum tipis melihat Andre pulang.
"Tumben pake mencet bel segala?" tanya Amel.
"Hehehe." cengir Andre tak jelas.
"Aku punya sesuatu buat kamu," kata Andre.
Amel mengernyit heran. "Apa?" tanya nya.
Andre tersenyum lebar, ia mengeluarkan kotak berwarna merah, ia Membuka kotak itu dihadapan Amel dengan senyum cerah diwajah nya.
Amel menatap kalung emas yang sangat indah yang masih tersimpan didalam kotak itu. Amel kemudian menatap Andre, dengan senyum tipis nya. Amel menyukai motif kalung itu. Dengan bandrol mutiara berwarna putih dan permata emas kecil ditengah nya. Simple dan elegant.
"Aku pakein ya?" izin Andre masih dengan senyum mengembang dibibirnya.
Amel menyetujui. Ia mengangguk sebagai tanda jawaban.
Andre mengambil kalung mutiara itu, ia berjalan ke belakang tubuh Amel, lalu memakai kan kalung itu kepada Amel sembari menghidup aroma segar dari rambut panjang Amel.
"Suka ngga?" tanya Andre berbisik ditelinga Amel.
Amel menoleh membalikkan badannya menghadap Andre. "Iya," jawab Amel singkat
"Iya apa?"
"Iya, suka." Amel memperjelas jawabannya.
"Cantik banget," gumam Andre dengan kekehan kecilnya.
"Siapa?" tanya Amel.
"Kalung nya lah, hahaha." Andre tertawa girang menggoda istri nya.
"Oh," sahut Amel datar.
Andre berhenti tertawa, ia menatap Amel. Mengelus-elus rambut Amel.
"Bercanda sayang. Yang cantik ya orang yang ada di depan aku lah." Andre mencubit singkat pipi Amel.
"Oh," jawab Amel datar lagi dan lagi.
"Kok singkat gitu sih?" tanya Andre sedih, tetapi masih dengan senyum dibibirnya. Amel memang masih sedikit cuek ke Andre, maklum lah. Ia belum bisa Andre menerima 100%. Sebentar lagi akan bisa mungkin, melihat sikap manis Andre, Amel pasti akan luluh lama-lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
أدب المراهقين[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...