part 21
JANGAN LUPA VOTE NYA.
***
Amel mengambil ponsel nya dari kantung baju seragamnya batik nya.
cekrek.
Amel memotret Bella dan Andre yang sedang bicara. Segera Amel mengirimkan foto itu ke Adam.
Kebetulan Adam sedang online.
Amelia Azzhr: (send picture)
Adam Almustofa: Gue sih yakin Bella sama Andre ada hubungan. Udah banyak bukti juga mel.
Amelia Azzhr: masa Bella begitu sih?
Adam Almustofa: atau si Andre nya kali yang suka sama Bella
Amelia Azzhr: udahlah biarin.
Adam Almustofa: yakin?
Amelia Azzhr: ya kecewa sih kalo Bella yang ada hubungan sama Andre. Gak nyangka aja.
Amelia Azzhr: btw perusahaan papah aku gimana?
Adam Almustofa: nanti kita ketemuan aja. Terus kira cari cara buat nyelesain nya.
Amelia Azzhr: habis dari dufan aja? Kamu ikut kan ke dufan?
Adam Almustofa: iya gue ikut. Yaudah nanti kita pura pura udah pulang biar pada gak curiga. Trus kita ketemuan lagi
Amelia Azzhr: iya.
Amel memasukan kembali ponselnya ke dalam saku baju batiknya.
Amel melirik kearah Andre dan Bella tadi. Namun mereka sudah tidak ada. Amel hanya menggidikkan bahu. Sebenarnya hati nya sangat sakit, terluka.
Bella sahabatnya sendiri mengkhianati nya? Apa alasan Bella dengan semua ini?
Sudah banyak bukti kedekatan Bella dan Andre. Dari mulai saat diclub. Dikelas. Kata Saras yang sering melihat Andre dikelasnya bersama Bella. Dan sekarang didepan mata Amel sendiri...
Amel tidak sakit hati karena Andre selingkuh. Tapi ia sakit karena Bella yang membohonginya. Ia terduduk dihalte sekolah yang sudah sepi, Hanya diri nya seorang. Amel melamun.
Tak sadar, Amel meneteskan Air matanya. Meluapkan segala kesedihannya. Hingga hujan tiba tiba turun dengan deras nya.
Bella? kenapa kamu berubah? akhir akhir ini kamu juga cuek sama aku?biasanya kamu kan selalu ceria. Terus hubungan kamu sama Andre apa Bel?kalian pacaran? tapi kalo kamu bahagia sama andre gapapa. Lagian aku udah gak peduli mau Andre ngapain aja. Ambil bel kalo kamu bahagia sama Andre. AMBIL AJA ANDRE. aku sangat sangat ikhlas.
Entahlah bicara dalam hati sambil menangis itu nyaman, apalagi disaat sendiri dan ditemani hujan.
Hujan semakin deras. Air mata Amel pun semakin Deras. Ia terus menangisi sahabat nya, Bella.
"Tuhan, satukan lah Bella sama Andre kalo mereka bahagia. Aku bakal ngelakuin apa aja demi Bella. Aku sayang Bella." ucap Amel dengan nada tinggi berharap Tuhan mendengarnya. Amel ikhlas-ikhlas saja Andre dengan siapapun, meski dengan sahabatnya sendiri.
Tiba tiba sebuah sapu tangan berwarna putih muncul dihadapannya.
Amel menoleh.
"Ra..Raffi?" ucap Amel dengan Air mata yang masih berjatuhan.
"Gue gak suka liat cewek nangis. Lap air mata lo. Mubazir." kata Raffi dengan senyum tulus dibibirnya.
Amel mengangguk. Meraih sapu tangan berwarna putih. Dan mengusap air mata nya.
"Ma..makasih." ujar Amel yang masih sesenggukan. Ia menyodorkan sapu tangan milik Raffi.
Raffi mendorong sapu tangan itu ke Amel. "Buat lo aja."
Amel hanya mengangguk lemas.
"Mau gue peluk gak? dingin loh." tawar Raffi sambil tertawa kecil, entahlah Raffi senang menggoda gadis polos.
Amel menatap Raffi. Ia tersenyum, memperlihatkan deretan gigi rapih nya.
"Boleh?" tanya Amel terkekeh. Dia butuh senderan saat ini.
Raffi mengagguk. Ia kemudian merentangan tangannya. Siap untuk memeluk Amel. Karena ia sangat tahu. Perempuan jika menangis pasti butuh pelukan entah ia harus memeluk boneka, bantal, ataupun orang yang ada didekatnya.
Amel segera memeluk Raffi. Menenangkan dirinya. Amel juga heran pada dirinya, entah sejak kapan dia jadi dekat sama Raffi yang menyebalkan? Tapi Raffi orang yang pengertian.
Raffi memeluk Amel semakin erat. Ia menaruh dagu nya diatas kepala Amel.
Kasian Amel. Gue harus bantu dia nyelesain masalahnya.
Setelah dirasa cukup. Amel mendorong bidang dada Raffi. Raffi yang paham, melepaskan pelukannya. Padahal ia masih ingin berpelukan dengan Amel. Modus.
"Makasih. Aku pulang dulu." ucap Amel lalu bangkit dari duduknya.
"Hujan, Meli." tukas Raffi gemas dengan Amel.
"Hehehe. Gapapa hujan hujanan."
"Kayak nya asik tuh hujan hujanan. Mau naik motor bareng gue? sekalian hujan hujanan."
"Mau mau!" terima Amel dengan semangat.
Raffi terkekeh.
Raffi memakai helm dan menyalakan mesin motor.
"Sini!"
Amel menurut. Ia berjalan ke arah Raffi.
Raffi memakaikan helm Amel. Sambil modus haha. Amel kan tidak akan peka jika Raffi memodusi dirinya.
Setelah selesai memasang helm dikepala Amel. Raffi mencubit hidung Amel hingga memerah.
"Ish," rajuk Amel dengan muka merah.
Raffi tertawa. Menyaksikan kekesalan gadis didepannya ini. Sangat menggemaskan bagi Raffi.
Mereka pun berkeliling tidak jelas menyusuri ibu kota yang sedang diguyur hujan deras.
"Aaaaaaaaa.." teriak Amel bahagia hujan hujanan seperti ini. Sembari melepas semua kesedihannya.
"RAFFI MAKASIH UDAH BIKIN AMEL SENENG!" Teriak Amel ditengah tengah hujan deras.
"IYAAA MELII." Sahut Raffi dengan Teriak pula. Karena kalau tidak Teriak seperti itu. Tidak akan terdengar.
Amel dan Raffi tertawa puas dan bahagia. Bagi mereka hujan sangat seru. Mereka sama sama menyukai hujan. Syukurnya hujan hari ini tidak ada petir. Membuat mereka bebas hujan hujanan.
"AKU SUKA KAMU HUJAN!!" teriak Amel dengan Tawa nya yang pecah. Ini benar-benar seru, melepas kesedihannya sejenak.
"GUE JUGA SUKA HUJAN."
"HAHAHA!!"
******
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
Teen Fiction[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...