Amel memasuki rumah setelah jalan-jalan bersama Raffi. Ia duduk di sofa ruang keluarga, ia menyalakan televisi sembari mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
Andre datang menyusul dan duduk di sebelah Amel.
"Mel," Panggilnya.
Amel menoleh dan mendongakkan dagu nya.
"Resep Omelet lo disukain banyak orang, thanks ya." Andre membahas topik resto dengan senang karena resep Amel disukai banyak orang.
Amel tersenyum senang. "Wah beneran?" tanya nya girang.
Andre mengangguk mantap. "Restonya juga rame terus, apalagi ada diskon gede."
"Selamat ya, semoga sukses terus," ucap Amel memberi selamat.
"Kalo sukses tanpa lo dihidup gue, ngga ada artinya." Amel langsung menatap Andre setelah Andre mengucapkannya dengan nada sedih.
"Jangan gitu dong, Ndre. Kamu kan bisnis buat diri kamu sendiri."
Andre menggeleng cepat. "Ngga, gue bisnis cuma demi lo, demi keluarga kecil kita, supaya lo ngga hidup susah."
Amel menghela nafas. Lagi lagi kembali ke topik rumah tangga nya. Amel tak tega melihat Andre seperti ini, terus memohon padanya.
"Kita ngga lama lagi cerai," ujar Amel pelan tanpa menatap Andre.
"Lo yakin mau nikah sama Raffi?" tanya Andre.
Amel terdiam. Ia memikirkannya lagi.
Akhir-akhir ini ia agak kurang yakin dengan keputusannya menikah dengan Raffi. Namun ia tetap yakin keputusannya bercerai dengan Andre."Kenapa diem?" pertanyaan Andre menyadarkan lamunan Amel, Amel menatap Andre. Amel ingin bercerita kepada Andre tentang Fany, entahlah mengapa Amel jadi merespon Andre lagi. Padahal Amel sudah bertekad tidak mau bicara dengan Andre, tapi sekarang malah mengobrol.
"Kenapa? Cerita aja, Mel." Andre seperti paham Amel mau cerita dengannya.
"Tadi ada cewek cantik nama nya Fany, kayaknya suka sama Raffi," ucap Amel lalu mengalihkan pandangannya ke televisi.
"Nanti mereka jadi saling suka lagi," sahut Andre.
"Iya bisa jadi sih, lagian dia juga cantik beda jauh sama aku." Amel merasa insecure karena tadi melihat Fany itu cantik, melebihi dirinya.
"Ngga ada yang bisa nandingin kecantikan lo, bagi gue lo cewe tercantik," kata Andre seraya terkekeh kecil.
Amel terkekeh. "Gombal!" Amel memukul kecil bahu Andre. Andre tertawa melihat respon Amel, Amel tidak terlalu mencueki nya sekarang.
Ternyata, ngobrol dan ketawa bareng lo asik banget Mel, rasanya gue mau waktu berhenti disini aja. Biar gue berdua terus sama lo. Andre membatin dan tersenyum melihat Amel tersenyum senang.
"Kenapa senyum senyum?" tanya Amel pada Andre.
"Seneng," jawab Andre singkat dan tetap tersenyum lebar menampilakan deretan giginya.
"Seneng kenapa?"
"Seneng bisa liat senyuman bidadari."
Andre menggoda Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
Teen Fiction[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...