(39)

95.3K 3.2K 70
                                    

part 39

Hi! jangan lupa klik bintang & komen yaw! happy reading!

****

Setelah meninggalkan rumah Andre. Raffi mengajak Amel keliling entah kemana. Sedangkan Adam di lupakan begitu saja dan akhirnya ia ikut mobil Saras dan Bella untuk kumpul dirumah Adam, malang sekali nasibnya, di ajak ketika di butuh kan saja, ketika sudah tak dibutuhkan malah di tinggal.

Sedari tadi Amel hanya melamun, tak ada semangat dalam jiwa dan raga nya, ia memikirkan banyak hal. Sudah sekitar satu jam mungkin Raffi hanya mengelilingi daerah ibu kota, membiarkan Amel merenung dahulu, menyejukkan hati nya, meredakan emosi nya, menghilangkan penat nya.

Akhir nya Raffi memilih berhenti di sebuah taman bermain untuk anak anak, disana ada beberapa anak kecil yang sedang bermain ayunan, rumah pohon, dan lainnya. Tempat nya sangat asri, sejuk. Sangat cocok di keadaaan seperti ini.

Raffi melepas helm dan turun dari motor nya, ia menatap Amel yang masih bengong, Amel bahkan tak sadar ia kini telah berhenti di sebuah taman.

Dengan lembut, Raffi mencubit gemas pipi Amel dengan kedua tangannya. Amel pun tersentak. ia menatap Raffi cemberut, mengerucutkan bibir nya.

"Raffi!" geram Amel.

"Pacar gue ucul deh, hahaha." tawa Raffi lalu semakin gencar mencubit pipi Amel.

"Aww sakit ihh!" Amel memukul mukul lengan Raffi kesal, lalu mendorong tubuh Raffi.

"Maaf pacar," goda Raffi dengan cengiran di bibirnya.

"Apasih." Amel masih cemberut, tapi salting.

"Ayo dong turun dulu, masa mau dimotor aja sih," pinta Raffi.

"Gak!"

"Cepetan, Meli! " geram Raffi. Amel menggeleng. Ia masih betah duduk diatas motor Raffi. Karena tak sabar, Raffi menggendong Amel ala bride style menuju bangku taman di ujung sana.

Amel sontak kaget dan berteriak teriak meminta diturunkan sembari memukul mukul Raffi. Raffi menahan Amel dan terus menggendongnya.
Membuat orang orang yang berada di taman memperhatikan adegan mereka berdua, bahkan ada yang sampai nenek keriput baper melihat mereka.

"Cie...cie...kakak..." sorak adik adik yang kira-kira berumur 8 tahun.

Amel menahan malu setengah mati. ia menutup kedua wajahnya. "Ihhh Raffi tuh kan!" Raffi benar-benar menyebalkan, kalau begini kan Amel jadi...seneng. Eh bercanda, Amel jadi malu kalau begini.

"Dulu papah kayak gitu loh ke mamah, hahaha," ucap salah satu pasangan suami istri yang sedang bersama anak nya.

"Ah papah!"

"Ihh gue aja gak pernah di gituin pacar gue!" ujar cabe-cabe an yang tadi nya sedang meliput taman anak ini untuk tugas SMA nya.

"Sama gue juga huhu," sahut temannya.

"Mana tu cowo cogan banget, pengen gue embat rasanya," ucap cabe-cabe an dengan make-up itu.

"Heh, Inget pacar!" tegor temannya.

"Kakak...kakak..." salah satu anak berumur 5 tahun mengejar Raffi dari belakang.

"Eh kamu ngapain de?" tanya Raffi yang masih menggendong Amel.

"Aku mau ikut main sama kakak..." ucap anak itu polos.

"Fii turunin ih!"

"Yaudah kita ke bangku itu dulu ya, turunin kakak cantik ini," kata Raffi ramah. Amel hanya mendengus hingga akhir ampai di bangku ujung taman.

MENYESAL  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang