"Pagi babe." sapa Andre.
"Gue minta lo pergi dari sini, sekarang!" Mata Bella sudah ber api-api. Pagi-pagi sudah diganggu saja oleh manusia yang paling Bella benci sekarang.
"Kalo gue gak mau gimana?" ucap nya tersenyum sinis.
"Gue gak akan mau ketemu lo lagi!" Ancam Bella.
"Bilang aja lo takut nanti Amel liat kita berdua kan?" tebak Andre. Padahal sudah jelas Alasannya memang begitu.
"Sadar ndre! Lo udah punya Amel! Kalian udah nikah!" ujar Bella yang meninggikan suara nya. Karena keadaan disana memang hanya ada Andre dan Bella saja.
"Ya gue gak cinta sama dia gimana?gue kan suka nya sama lo," ujar Andre dengan senyum manisnya, membuat Bella ingin muntah dan Ingin sekali Bella menendang Andre ke ujung dunia.
"Lo--" Bella terdiam, melihat saras datang.
"Kalo mau ngomong dibelakang sekolah aja." bisik Bella pada Andre, lalu Bella menatap Saras.
"Hai, Ras." sapa Bella untuk mencairkan suasana yang mencekam ini.
"Haii. Ada Andre?"
"Gue masuk ya Ras." Sahut Bella yang mengalihkan pembicaraan. Bella pun masuk kedalam kelas nya yang sepi. Hanya ada dia dan Saras. Karena Adam mengantarnya terlalu pagi, jadi sekolah masih sepi. Dan Andre? Entah mengapa dia datang pagi.
Andre hanya tersenyum kecut kearah Saras. Andre pun pergi dari situ untuk menuju belakang sekolah.
Setelah beberapa menit, Bella pun keluar kelas. Bella akan menuju ke belakang sekolah seperti yang diucapkannya pada Andre tadi.
Sekarang Andre dan Bella sudah ada dibelakang sekolah, hanya berdua. Disana juga benar-benar sunyi, bagus untuk mengobrol berdua secara privat.
"Apa lagi?" ketus Bella menatap Andre kesal.
Andre tersenyum senang, "Mau gue, lo jadi pacar gue."
Bella membelalakkan matanya. "Are you crazy?"
"Seriuosly, i love you." balas Andre dengan serius.
Bella menutup mulutnya. Sungguh pria didepannya sudah gila, Playboy cap kampang.
"Lo mau kan jadi pacar gue?" ujar Andre dengan kepedeannya.
Bella seakan ingin mati saja. Bella benar-benar tidak habis pikir. Ia kira, setelah mengambil mahkota Bella, Andre pergi dan tidak peduli lagi. Tapi nyata nya? Andre malah mencintainya.
"Ndre, please! Sadar! Amel orang baik. Dia baik ndre. Dia juga cantik. Apa kurang nya Amel?!" sentak Bella emosi. Bella perlahan meneteskan air mata nya. Ia tidak sanggup jika melihat sahabatnya menderita karena suami gila nya ini.
Andre memegang pundak Bella. Menatapnya lekat. "Bel. Cinta gak bisa dipaksain. Lagian cepat atau lambat Amel bakal tau kok, biarin aja."
Bella tidak sanggup lagi dengan semua ini. Bella beranjak pergi namun dicekat Andre.
"Biarin gue sendiri!" Bella menepis tangan Andre lalu segera pergi menjauhi Andre. Bella berlari ke samping gedung IPA, disana juga sepi. Tidak ada orang.
Bella duduk disalah satu bangku yang kelihatannya sudah tua. Bella saat ini benar benar tidak percaya dengan kehidupan yang penuh drama sperti ini!
Bella menangis dalam diam. Bella benar-benar capek menghadapi situasi ini. Bella lelah dengan semua ini, Bella tidak mau punya masalah serumit ini. Apalagi menyangkut Amel, Bella tau Amel sudah menderita, dan Bella tidak mau kalau Amel tahu soal ini, nanti Amel bisa tambah menderita jika mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
Teen Fiction[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...