part 42
19.00 p.m
Tok tok tok
Dengan lemas Amel melangkahkan kaki nya dan ia menemui Andre didepan pintu kamarnya.
Lagi lagi Andre.
"Mel, gue mau ngajak lo jalan-jalan, ayo!" ajak Andre semangat. Ia sudah rapih dengan penampilannya. Memakai jeans hitam pendek, kaos putih polos yang dibalut kemeja hitam dan sepatu kets hitam.
Amel mengernyit menatap penampilan Andre. "Hah? ngapain?"
Andre gemas melihat pertanyaan polos Amel. Ia mencubit kedua pipi Amel. "Ya namanya jalan jalan ya kita jalan jalan lah!"
"Sakit." Amel menghempas tangan Andre yang mencubit pipi nya. Ia menatap Andre datar, ia malas sekali masih satu rumah dengan Andre.
"Ayo!"
"Ngga mau," jawab Amel membuang tatapannya ke arah lain.
"Ayo dong! Di jalan agung ada bazar, mewah banget, keren deh lo pasti suka." Andre berusaha membujuk Amel, ia bersemangat sekali mengajak Amel pergi.
Amel menggeleng singkat.
"Mel, ayolah sekali aja. Gue kan ngga pernah ngajak lo jalan jalan, please ya mau?" tawar Andre tak menyerah dan terus membujuk Amel.
"Males Andre," jawab Amel kesal.
"Gue jamin lo bakal senyum terus kalo liat tempat itu, bener bener mewah lho Mel bazar nya, banyak wahana juga, ayooo!" Andre tersenyum menjelaskan tempat yang indah itu.
Amel tetap saja menggeleng. "Kamu aja, aku ngga ikut."
"Lho kok gue? Masa gue kesana sendiri? nanti dikira orang gue jomblo. Ayo cepet lo siap siap gue tungguin nih!" Andre tersenyum memperlihatkan gigi nya, tak pantang menyerah membujuk Amel.
"Ngga mau." Amel melangkah mundur berusaha menutup pintu kamar, namun ditahan oleh Andre. Andre menarik tangan Amel ke toilet yang ada di sebelah kamar Amel.
"Sekarang lo cuci muka ya." Andre mengambil face wash milik Amel dan menuangkan ditelapak tangan Amel. Amel berdecak kesal kepada Andre yang terus memaksanya. "Andre, ngga mau!" pekik Amel.
"Please, please banget! banget banget banget! yaa sekali aja?" Andre memelas. Membuat Amel kasihan melihatnya, tapi ia tetap tak mau.
"Ngga."
"Yaudah lo cuci muka aja deh, biar muka lo fresh!" Andre mengembangkan senyumnya lagi.
"Ish." Amel berdecak kesal, akhirnya ia mencuci wajah nya dengan malas. Memang sejak pagi wajah Amel lesu dan tak segar sama sekali.
Setelah usai mencuci wajahnya, Andre menarik Amel ke kamar nya ia mendudukan Amel dimeja rias. Lalu Andre membuka lemari Amel dan memilah baju yang ia kira cocok dengan Amel dan cocok dengan acara nya, acara jalan jalan ke bazar maksudnya.
Andre mengambil celana jins hitam pendek serta sweater panjang milik Amel, lalu mengambil sepatu kets berwarna putih yang ada dibawah lemari Amel.
"Ganti baju nih, udah gue pilihin yang terbagus." Andre memberikan baju nya kepada Amel. Andre tak menyerah, ia memaksa Amel untuk bisa diajak jalan-jalan.
"Ish, Andre! Ngga mau!"
"Ayo, Gue nyakin lo puas dibazar yang keren itu!"
"Aku ngga mau!" ucap Amel dengan penuh penekanan.
"Ganti ayoo, Mel Atau gue yang gantiin baju lo?" ucap Andre dengan nada di seram-seram kan.
"Ish, iya iya!" Amel terpaksa mengiyakan karena ancaman Andre bisa saja benar-benar terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
Fiksi Remaja[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...