(51)

61.9K 2.3K 60
                                    


Kini sudah pukul 4 sore lewat 10 menit.

Seorang Fany Kayshilla sudah datang tepat waktu ditaman biasa nya.
Ia duduk di bangku ujung taman, menunggu Raffi datang. Ini sudah lewat 10 menit namun yang ditunggu Fany belum juga datang.

"Hmm. Raffi ngga tepat waktu," gumam Fany lalu ia menopang wajah nya dengan tangannya.

Sebenarnya, Raffi sudah datang sebelum Fany datang. Ia sengaja tidak menampakkan diri nya terlebih dahulu. Raffi bersembunyi di semak semak disamping bangku panjang yang Fany duduki. Ia sedari tadi sangat bosan hanya berjongkok disitu.

Jadi, niat Raffi bersembunyi disemak semak itu karena ia ingin mendengarkan siapa tahu Fany berbicara sesuatu saat Raffi tak ada. Tapi nyata nya Fany hanya diam dengan sabar menunggu Raffi. Fany tak mengelurkan kata-kata penting tentang siapa sebenarnya dia.

Raffi mendengus kesal karena tak menemukan tanda-tanda apapun, Raffi pikir Fany itu hanya suruhan seseorang agar hubungan nya dengan Amel bisa bermasalah, tapi setelah Raffi teliti, tak ada yang salah dari Fany. Ia sepertinya bukan orang suruhan atau semacamnya. Entah, Raffi juga bingung.

"Kok Raffi belum muncul juga sih!" celetuk Fany dengan nada manja seperti biasanya sembari celingak celinguk memperhatikan taman.

Akhirnya Raffi pergi dari semak semak dengan perlahan agar Fany tak mengetahui nya. Raffi berjalan sangat pelan, tak ada suara yang dikeluarkan, ia pergi lewat samping taman agar Fany tidak melihatnya, motornya juga ia sembunyikan.

Raffi pergi begitu saja tanpa memberitahu Fany sedikit pun, ia membiarkan gadis itu menunggunya sampai lumutan. Bodoamat, biarkan cewek gila itu kapok.

Raffi juga kesal karena tak mendapat sedikit pun informasi tentang siapa sebenarnya Fany Kayshilla. Raffi muak dengan keberadaan Fany yang menganggunya, ditambah Fany tahu mengenai rahasia Raffi yang berpura pura menghamili Amel agar bisa menikah dengan Amel.

Raffi sangat tidak mau jika itu terbongkar, karena bagaimana pun impiannya adalah membangun rumah tangga bersama Amelia Azzahra.

"Apa Raffi bohongin gue?" ujar Fany pada diri sendiri dengan nada sedih dan hati kecewa.

Bagaimana tidak kecewa, Fany sudah setia menunggu sudah satu jam lebih. Ia seolah olah di terbangkan ke langit lalu dengan cepat dijatuh kan ke tanah dengan rasa sakit dan kecewa. Ia sudah senang Raffi mengajak nya bertemu, tapi ia malah ditipu. Menyakitkan.

"Kenapa sih Raffi mesti php-in gue, kalo dia ngga serius ngajak ketemu bilang dong." Fany merajuk lalu tersenyum getir merapati hati nya yang kecewa.

"Udah gue telfon, sms, tetep aja ngga ada kabar!" Fany bicara sendiri dengan kesal karena ditipu Raffi.

"Walaupun lo bilang gue cewe gila, tapi gue juga punya perasaan Raffi!" Fany berucap seolah olah ada Raffi disana.

"Hati gue lemah, dikecewain dikit langsung rapuh. Lagian kenapa Raffi ngga suka gue sih, gue kurang apa?" Fany berpikir pikir apa kurang diri nya hingga membuat Raffi tak suka pada Fany.

"Gue cantik banget, imut, lucu, pinter, humor lagi, terus apa yang kurang ya?" ujar Fany berpikir keras.

"Apa karena gue kurang tinggi ya?!" ucap Fany heboh, Fany langsung berdiri dari duduknya. Ia melihat kaki nya yang pendek, tubuhnya pendek.

MENYESAL  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang