"Makasih," ucap Amel kepada supir taksi yang sudah Andre bayar, ia berjalan gontai ke dalam rumah.
Ia langsung berlari menuju kamar, tempat ternyamannya.
Amel menenggelamkan wajahnya di boneka gendut yang super imut.
Amel menangis sejadi-jadi nya sambil mengeratkan memeluk boneka unicorn nya. Boneka unicorn itu hanya menjadi saksi bisu kesedian Amel."Aku cape! Mau sampe kapan kayak gini? Kenapa sih Andre ga pernah baik sama aku? Emang aku seburuk itu? Hiks...hikss.." Amel bingung kenapa diri nya dibenci Andre.
"Kenapa ada orang sejahat Andre? Aku ga salah apa-apa kan sama dia? Tapi kenapa dia selalu bentak dan kasar sama aku?"
Amel duduk, memeluk boneka unicorn nya.
"Hiks...Kenapa?! Hiks...aku cape ya tuhan..." lirih nya.
Amel membenarkan duduk nya, mengambil tisu dimeja nya, dan mengelap air mata nya. Amel bangkit dari duduknya, dia berjalan lesu menuju balkonnya.
Amel menghirup udara malam yang sejuk, ia ingin menenangkan pikirannya. Percuma juga Amel memikirkan Andre, Andre nya saja tak pernah peduli.
Amel menoleh ke gerbang dirumah nya. Amel mengernyit heran. Adam berdiri didepan rumah Amel sambil celingak celinguk.
Amel segera berlari untuk turun kebawah. Bisa bahaya kalau Adam tau ini rumah siapa.
Amel menghampiri Adam di gerbang rumahnya. "Adam? ka-kamu ngapain disini?"
"Gue tadi ga sengaja liat lo masuk ke taksi dideket club gitu, terus gue ikutin aja. Kok lo ga bilang punya rumah dua?" Adam menjelaskan bagaimana dia tahu rumah Amel. Saat Adam ingin menjemput Bella di club, ia tidak sengaja melihat Amel masuk taksi.
Amel tersenyum kikuk, untung Adam mengira ini rumah kedua Amel. Amel mengajak Adam masuk. Kemudian Adam dan Amel duduk dikursi teras depan rumah nya.
"Jadi gue mau tanya, si Bella dimana?" tanya Adam.
"Bella? emang dia kemana? Aku gak sama bella tuh," jawab Amel. Amel juga bingung kenapa Adam mencari Bella.
"Duh, Terus bella dimana dong?" gumam Adam mengacak acak rambutnya frustasi.
"Emang bella kemana?" tanya Amel.
"Tadi gue nganterin dia ke club."
"Hah? Serius?" Amel membulatkan mata nya. merasa khawatir, pasalnya club adalah tempat maksiat yang sangat Amel benci.
Dulu juga Bella hampir salah pergaulan dan sering ke club tiap malem karena dirumah dia selalu merasa kesepian tanpa kedua orang tua nya. Melihat itu Amel dan Adam berusaha menasihati nya dan memberi semangat untuknya. Sejak itu Bella tidak pernah lagi ke club. Dan mereka membenci club.
"Tadi aku sempet ke club juga sih. Club dijalan cempaka kan?"
"Iya bener!" Mata Adam berbinar senang mendengar Amel juga tadi ke club. "Terus lo liat Bella?" tanya Adam Antusias karna siapa tau ia mendapat petunjuk.
"Ga, Dam. Gelap juga club nya jadi aku susah liatnya. Ciri ciri Bella gimana? dia pake baju apa tadi?"
"Hmm. Dia pake celana jeans biasa warna hitam dan kaos pendek pink yang dibelakangnya ada tulisan 'girl' ya seinget gue sih itu. Rambut nya diiket kuda gitu, tapi pas udah sampe club dia lepas iketannya." Adam menjelaskan dengan rinci.
Loh kok? ciri ciri yang adam sebutin mirip ya? Sama cewe yang sama Andre pas diclub. Tapi ga ga mungkin lah kalo itu Bella.
Amel memang tadi sedikit memperhatikan Cewe yang bersama Andre diclub itu sebelum Andre menariknya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
Fiksi Remaja[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...