(27)

93.3K 2.5K 100
                                    

part 27

Raffi membawa Amel kerumahnya.  Amel sudah meronta ronta ingin pulang. Namun Raffi tidak mendengarkan Amel. Membuat Amel sebal.

"Ayo dong mel masuk dulu." Bujuk Raffi yang sudah membuka pintu mobil sebelah kiri menunggu Amel mau keluar dari mobilnya.

Amel diam, tidak menghiraukan bujukan Raffi.

"Oh gue tau, kenapa lo gak mau kerumah gue.." Ucap Raffi menggantungkan kalimatnya, Berharap Amel penasaran.

Amel menatap Raffi. "Kenapa?"

"Lo deg deg an kan mau ketemu calon mertua?" Tanya Raffi dengan cengiran dibibirnya.

Amel membulatkan mata nya, menatap Raffi kesal. Dengan terpaksa Amel keluar dari mobil, ia berdiri didepan raffi, dan menatap Raffi geram.

"Ngomong apa tadi?" Ucap Amel kesal.

"Lo deg degan karna mau ketemu calon mertua." Ucap Raffi ulang.

"Hahaha calon mertua? Raffi sakit ya?" Raffi yang serius malah mendengar tawa pecah Amel dengan nada mengejek.

"Liat aja nanti." Ucap Raffi sinis. Raffi kemudian melangkah maju mendekati Amel. Membuat Amel reflek mundur, tetapi karena dibelakang Amel ada mobil Raffi Amel pun tidak bisa menghindar. ia hanya diam menatap Raffi yang melangkah semakin dekat.

Brakk!

Amel terlonjak kaget dan heran.

Raffi mengunci tubuh Amel dengan kedua tangannya disamping tubuh Amel. Ia menatap Amel serius.

Amel yang tadi tertawa seketika diam mati kutu. Kini jaraknya dengan Raffi hanya beberapa jengkal saja, membuat Amel was was.

"Amelia Azzahra..."

Amel menatap Raffi, "apa?"

"Lo bego atau gak peka?" Tanya Raffi lalu memundurkan tubuhnya sedikit.

"Maksudnya?" Tanya Amel tidak mengerti.

"Masih ada ya cewek lugu kayak lo."

"Aku nggak se lugu itu!" Ucap Amel sebal, ia melipatkan tangannya dibawah dada nya, menatap Raffi tak terima.

"Lo gak ngerasa lo itu lugu?" Tanya Raffi heran dengan gadis didepannya ini.

"Gak tuh. Aku biasa aja!"

Raffi tersenyum. Itulah yang buat gue tertarik sama lo meli.

Amel merasa risih ditatap Raffi dengan senyum mengembang Raffi. "Kenapa ngeliatin aku gitu?"

"Suka." Ucap Raffi sangat pelan. Namun masih sedikit terdengar Amel.

"Hah?" Tanya Amel yang tidak begitu jelas dengan ucapan Raffi tadi.

"Udah ayo!"

Raffi menarik Amel memasuki rumah nya. Dan langsung melangkah memasuki ruang keluarga.

"Duduk mel." Suruh Raffi yang diangguki Amel.

"Tunggu sini bentar."

Amel mengangguk. Ia masih melihat lihat rumah Raffi yang bisa dibilang cukup besar, dengan perpaduan putih dan banyak kehijau hijau-an yang menambah kesan asri dirumah ini.

Seorang wanita paruh baya melangkah mendekati Amel. Amel merasa detak jantungnya berpacu lebih cepat.

Kok aku deg deg an sih?

Wanita yang menurut Amel mamah Raffi itu duduk disamping Amel.

Ia tersenyum. "Kamu meli?"

"Amel tante." Ucap Amel sedikit kikuk.

MENYESAL  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang