(38)

92.6K 3.1K 97
                                    

part 38

Sekitar setengah jam Amel, Saras, dan juga Bella berkunjung ke sekolahnya yang cukup ramai dengan kedatangan orang tua murid. Ada yang mencari informasi pendaftaran kelas 10, ada yang bertanya tentang universitas untuk anak anak mereka, dan lain-lain. Ya begitulah kegiatan kegiatan para orang tua murid disekolahnya, Amel kira sekolah akan sepi tapi dugaan nya salah.

Tapi tak masalah, mereka tetap mengunjungi sekolah dan Amel bertanya tanya sedikit tentang kuliah nya.

Kini mereka bertiga sedang merundingkan akan pergi kemana selanjutnya di dalam mobil merah milik Saras.

"Nge-mall aja yuk," ajak Saras.

"Males," sahut Bella sinis dari belakang kursi mobil.

"Apansih, orang gue ngajaknya Amel!" balas Saras tak kalah sinis sambil menatap Bella dari kaca spion yang menggantung ditengah depan mobil.

"Ya kalo lo ngajak Amel, otomatis gue juga keikut lah bego," ujar Bella sarkas.

"Yaudah sono balik aja ke alam lo."

"Dih, siapa juga yang mau ikut!"

"Yaudah, tunggu apalagi? Turun!" usir Saras lalu memberhentikan mobil nya dipinggir jalan.

"Oke!"

"Eh tunggu tunggu!" cegah Amel.

Bella kemudian kembali ke tempatnya lalu menatap Amel. "Apa?"

"Jangan pulang dong! Ikut ya?" pinta Amel.

"Ngapain sih, Mel," sahut Saras.

"Noh temen lo ngeselin!" sindir Bella dengan kedua tangan melipat ke dada nya.

"Ye lo lebih ngeselin!" balas Saras.

"Bacot. Temen lo tuh, Mel!" dumel Bella kesal.

"Kamu sama Saras itu sama sama sahabat aku," ucap Amel dengan tulus nya sambil bergantian menatap Saras dan Bella yang sedang beradu tatapan.

"Lo masih anggep gue sahabat?" tanya Bella sok cuek. Padahal dalam lubuk hati nya ada rasa senang mendengar Amel masih menganggap nya sahabat.

"Iyalah! Kamu gimana sih, kita kan sahabat selama nya. Kamu juga Saras, kita sahabat!"

Amel sangat berbaik hati. Ia tidak pernah memiliki dendam kepada siapapun. Apalagi sahabatnya, ia akan memaafkan apapun kesalahan Bella.

Saras menatap Amel terharu. Ada rasa senang ketika akhirnya Saras menemukan teman sejati seperti Amel. Karena selama ini, Saras tidak memiliki teman sejati. Semua teman temannya hanya datang saat ada butuh nya saja, tak ada yang benar benar tulus seperti Amel.

Bella pun sama. Hati nya terasa hangat. Ia pikir persahabatannya dengan Amel akan hancur begitu saja, namun ternyata Amel masih menjaga persahabatannya itu.

"Yaudah kita ke mall sama sama ya?" Amel menatap Saras dan Bella bergantian.

Bella dan Saras pun mengangguk kompak.

"Sekarang kita sahabat ya," ucap Amel tersenyum senang.

"Ah, lo emang temen yang gue cari selama ini mel!" ucap Saras lebay.

"Gue sayang lo," ucap Bella pelan, sangat pelan. Amel dan Saras yang duduk dikursi depan tidak mendengarnya sama sekali.

***

"Eh cafe yok, gue mau beli tiramisu cake," ajak Bella dengan tangan nya menarik Amel.

"Shoping dulu dong!" ucap Saras sambil menarik lengan sebelah kiri Amel.

MENYESAL  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang