(37)

100K 3.2K 162
                                    

part 37

"Maaf, tapi aku udah lama rencanain perceraian dengan kamu."

Deg.

Perceraian?

Andre sangat terkejut. Ia menatap istri nya serius, menatapnya dengan wajah bertanya tanya. Ia benar benar shock mendapat pernyataan Amel ingin bercerai. Ada rasa sakit di dalam hati nya. Apakah ini yang dinamakan patah hati?

Apakah Andre sudah terlambat untuk memperbaiki kesalahannya?

"Mel..." lirih Andre sambil memegang erat kedua telapak tangan Amel.

"Maaf ya, Ndre. Kamu bisa bebas sekarang, kamu bisa nikah juga kan nantinya sama Bella," kata Amel dengan senyum yang terangkat dibibirnya.

Andre menggeleng cepat. "Gak! Gue mau nya sama lo. Gue mau hidup sama lo harmonis. Gue perbaiki semua kesalahan gue dimasa lalu. Please, Lo mau kan kasih gue satu aja kesempatan?" Andre memohon dengan wajah cemas, ia ingin memperbaiki semuanya.

Amel menghela napas, menunduk sejenak lalu menatap Andre. "Tapi aku udah mutusin buat cerai, Ndre. Aku capek," lirih Amel, menunduk.

Andre melepaskan genggaman tangannya. Ia mengusap wajahnya kasar, terlihat jelas penyesalan diwajahnya.

"Maafin gue. Maaf selama ini lo selalu terluka karena gue, gue bener bener nyesel, Mel. Gue nyesel udah sia-sia in orang sebaik lo, Mel," ucap Andre.

"Iya, aku maafin kamu kok," ucap Amel tulus. Serius, tulus. Walaupun sifat Andre selama ini kasar padanya.

Seketika wajah Andre langsung berbinar. Ia menggengam kedua telapak tangan Amel.
"Serius? Kita jalani hidup dari awal ya?"

"Aku maafin kamu, tapi aku tetep mau cerai sama kamu."

Wajah Andre langsung kembali sedih, kekuatan dalam tubuhnya seperti hilang. Seluruh badannya lemas, Sorot mata nya menunjukkan penyesalannya.

Andre benar benar menyesal sekarang ini. Ia merutuki kebodohannya atas perbuatannya dulu yang kasar dan jahat pada Amel. Ia sunggyh sangat menyesal menyia-yia kan wanita sebaik dan sekuat Amel. Andre sangat berharap Amel mau kembali pada nya, namun kini itu hanyalah mimpi.

"Kenapa? Lo masih sama Raffi?" tanya Andre lirih.

"Bukan gitu, tapi selama ini aku udah ngga kuat sama kamu. Dan ini saatnya aku mau lepas dari kamu," jawab Amel.

Harapan nya sudah hilang. Sekali lagi, ia merutuki kebodohannya yang sangat amat bodoh. "Satu aja Mel satu! Satu kali lagi kesempatan, gue bakal buktiin itu. Detik ini juga!" Andre terus memohon agar Amel tidak menceraikannya.

"Udah, Ndre! Kamu cari ya cewe lain yang lebih baik dari aku. Oke? Lupain aku mulai sekarang ya," ujar Amel lembut dengan senyum manis nya.

"Nggak! Gue mau nya sama lo, gak mau sama cewe lain!" pekik Andre.

"Aku sama Raffi, Ndre. Please jangan egois, biarin aku bahagia sama pilihan aku!" pekik Amel. Amel menghela nafasnya. "Kamu harus belajar Ndre. Anggap aja itu pelajaran buat kamu yang udah sia-sia in orang lain. Dan kamu harus memperbaiki nya lagi, tapi bukan sama aku."

"Please, Mel. Apa aja gue akan lakuin buat lo," lirih Andre menatap wajah Amel dengan mata yang sayu

Amel menggeleng. "Maaf ya udah ngerepotin hidup kamu. Aku 6 hari lagi masih dirumah ini, aku masih bisa buatin makanan buat kamu. Tapi setelah itu kita udah gak ada hubungan apa apa lagi."

"Mel, please! Oh, lo benci ya sama gue?"

"Aku nggak benci kok, cuma kecewa sih." Amel terkekeh pelan, kemudian melanjutkan ucapannya. "Tapi aku seneng kamu bisa sadar kesalahan kamu, mulai sekarang jangan pernah sia-sia in orang ya."

MENYESAL  [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang