"Woy buka ngga atau gue dobrak!"
"Duh bel gimana ni?" Kata Amel dengan suara se pelan mungkin.
Andre terus menggedor-gedor pintu. "Anjing," umpat nya.
Andre terdiam sejenak. "Eh ngapain ya gue ngejar dia?" ujar Andre bicara seperti itu dari luar. Andre memang tak jelas, Kadang otak bekerja tidak beres. Padahal kan ia tidak perlu mengejar Amel, toh Amel juga akan pulang dengan sendiri nya.
"Awas lo mel!" teriak Andre lalu pergi dari sana sembari menendang pintu dengan kesal.
Setelah berdiam cukup lama, Amel pikir sudah tidak ada Andre lagi. Amel dan Bella membuka pintu sepelan mungkin. dan Aman.
Amel dan Bella segera pergi ke kelas dengan hati-hati dan berpegangan tangan, serta menoleh kanan kiri. Hingga beberapa murid menatap mereka aneh.
Sekolah hari ini seperti biasa, Namun masih ada rasa takut yang menghantui pikiran Amel.
****
Bel pulang sudah berbunyi.
Guru sudah keluar kelas.
Amel tidak sengaja melihat ke arah pintu. Amel membulatkan mata nya. Andre, Andre ada di depan pintu. Dia bersandar dipinggir pintu.
"Bel ada andre!"
"Hah?" Bella mengikuti arah mata Amel. "Lah iya ada Andre. Gimana dong?" Bella juga ikut panik.
Andre melihat ke arah Amel. Andre Senyum sinis memandang kearah nya. Amel semakin merinding melihat senyum sinis Andre.
Suasana kelas semakin sepi hanya tinggal 5 orang lagi.
Satu persatu mereka pergi. Dan Andre masih setia berdiri disana. Sambil membalas beberapa cewek yang menyapa nya.
Amel diam. Tidak tahu harus berbuat apa. Hanya sedikit keberanian yang muncul didalam diri nya. Amel semakin gelisah. Keringat dingin diseluruh tubuh Amel.
Sekarang di kelas hanya ada Amel dan Bella saja. Yang lainnya sudah pulang sejak tadi.
Andre mulai melangkah masuk kelas setelah suasana sudah sepi.
Deg
"Lo, Pergi!" Andre menunjuk ke arah Bella dan menyuruhnya pergi, dengan tatapan maut nya yang tajam.
"Ngga!"
"Pergi atau-"
"Bel pergi aja gapapa." ucap Amel cepat.
"Ngga mel apansih!" tolak Bella
"Bel! Percaya, aku gapapa."
Amel berpikir mungkin sekarang diri nya tak bisa kabur lagi. Amel harus menyelesaikannya dengan Andre.
"Tapi--"
"Please! Gapapa, Bel." Ucap Amel meyakinkan Bella sambil tersenyum palsu. Tak dapat dipungkiri, Amel juga sangat cemas meratapi nasib yang akan menimpa nya selanjutnya.
"Be-bener?" Bella menatap Amel kasihan. Ia takut sahabat nya disakiti.
"Iya, Bella." Kata Amel sambil senyum.
Akhirnya, dengan berat hati Bella pergi meninggalkan mereka berdua.
"Maaf, aku janji ngga macem-macem lagi," ucap Amel cepat sebelum Andre membentak nya. Amel teringat akan ancaman Andre terhadap orang tua nya. Amel tak mau orang tua nya kenapa-napa.
"Anceman gue masih berlaku sampe kapan pun, kalo lo melanggar perintah gue lagi, awas aja!" sentak Andre tajam.
Amel mengangguk patuh. Tak bisa melawan apapun. Kasihan sekali nasib gadis polos ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENYESAL [COMPLETED]
Teen Fiction[LENGKAP] 'Menikah' karena terpaksa, itulah Andre & Amel. Kedua insan tersebut masih duduk dibangku SMA, karena perjodohan orang tua lah akhirnya mereka menikah dan tinggal satu atap. Sejak menikah, Amel mengalami kepahitan hidup. Setiap hari nya, A...