[26] Rencana Selanjutnya

104 5 0
                                    

Cewek itu terlihat sedang tertawa senang dengan ditemani sebotol alkohol dan satu kotak rokok dengan satu batang rokok yang telah menyala, dihisapnya pelan kemudian ia menyemburkan asapnya ke udara.

Rencananya berhasil dengan sempurna. Bagaimanapun juga, ia harus membalaskan dendamnya kepada keluarga sialan yang telah membunuh kedua orang tuanya dan menyebabkan ia menjadi anak yatim piatu. Dua tahun yang lalu, rencana berhasil dengan sempurna, seorang putri bungsu dari keluarga sialan itu berhasil ia bunuh dengan dalih kecelakaan murni sebagai penyebabnya. Sebenarnya memang kecelakaan, tapi semuanya telah ia atur sedemikian rupa, dimana sang supir truk telah ia bayar untuk menabrakkan truknya pada sebuah mobil avanza berwarna hitam.

Rencananya berhasil dengan mulus, ketika mobil itu melaju di sebuah persimpangan, truk itu memacu kecepatannya sehingga berhasil menabrak mobil itu dari sisi sebelah kanan, tepat dimana Deandra duduk di dalam mobil itu. Setelah melaksanakan misinya, pengendara truk itu langsung bergegas pergi melarikan diri dari tempat kejadian, meninggalkan truk nya yang sukses menabrak mobil avanza berwarna hitam tersebut. Supir dari mobil itu dinyatakan meninggal dunia di tempat, sedangkan cowok yang duduk di sebelah target berhasil selamat meskipun harus dirawat di rumah sakit selama dua hari karena ada beberapa luka memar yang bersarang ditubuhnya, dan sang target sendiri dinyatakan kritis karena pendarahan hebat dari luka dibagian perutnya yang sukar dihentikan. Beruntungnya, golongan darah targetnya langka sehingga susah didapatkan, sedangkan satu-satunya Kakak perempuan target yang mempunyai golongan darah sama dengannya menolak mendonorkan darahnya, dan alhasil sang target pun akhirnya meninggal.

Yang cewek itu tahu, setelah insiden terjadi, keluarga sialan itu menjadi pecah dan berantakan. Lucunya, mereka malah menyalahkan Kakak dari target yang berhasil ia bunuh, sebagai penyebab meninggalnya putri bungsu mereka. Dan sekarang, setelah dua tahun berlalu ia akan beraksi kembali dengan target yang baru, yaitu, putri kedua dari keluarga Revano Wijaya yang sialan. Devina Sabrina Elfaza. Beruntungnya, Devina adalah teman sekelasnya sehingga tidak repot baginya untuk melancarkan aksi balas dendam atas nama kedua orang tuanya.

Setelah menghancurkan perusahaan keluarga mereka dengan bantuan sepupunya, ia juga akan membunuh Devina secara perlahan agar setidaknya Devina merasakan kesakitannya akibat ulah dari kedua orang tuanya sendiri.

Cewek itu tersenyum licik kemudian membuang puntung rokoknya ke tanah dan menginjaknya. Rencana selanjutnya sudah selesai dibuat, saatnya eksekusi!!!

***

Devina melangkahkan kakinya diam-diam melewati pagar rumahnya. Ini sudah tengah malam dan ia baru saja menginjakkan kakinya di rumah setelah tiga hari tidak pulang. Sebenarnya ia sudah berpamitan pulang sejak tadi pagi pada Rezka dan Lingga, tapi Devina tidak langsung pulang. Ia mampir ke sebuah toko tanaman hias dan membeli beberapa kaktus untuk menambah koleksinya. Devina selalu jatuh cinta pada kaktus. Apapun jenisnya, Devina suka. Kaktus ini selalu mengingatkannya pada banyak hal. Tapi Devina tidak terlalu suka mengingat kenangan. Karena itu menyakitkan.

Sepulangnya dari toko tanaman hias, Devina menghabiskan waktunya di kedai cokelat yang tempo hari pernah ia datangi dengan Rezka dan Lingga. Bahkan jauh sebelum itu, ia pernah datang ke sana bersama Gilang.

Ah cowok itu selalu saja bisa membuat senyum Devina mengembang dengan Sempurna. Tingkahnya yang lucu, leluconnya yang selalu membuat Devina tertawa dan pembawaannya yang hangat dan riang membuat Devina merindukan cowok itu. Devina ingat beberapa hari yang lalu cowok itu bahkan menolong Devina. Ia menghampiri Devina yang duduk ditengah hujan untuk memunguti sisa bekalnya yang dibuang Afrian.

Devina tersenyum masam, karena untuk pertama kalinya Devina menunjukkan sisi lemahnya pada orang lain selain Caramel, Lingga dan Rezka. Setelah ini sepertinya ia harus bisa lebih berhati-hati. Karena Devina tidak mau dikasihani. Sekalipun hidupnya terada sangat menyedihkan, tapi Devina tetap optimis untuk bertahan.

Filosofi Kaktus [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang