My I

RIVAL (1)

"Apa bagimu selamanya kita hanya akan tetap menjadi 'rival'?"

"Ya, Kwon-ah, kau yang membuatnya seperti itu"

.

"J-Jie, dengarkan--- Berjanjilah---"

"Berjanji untuk tidak akan pernah jatuh cinta padaku, kwon-ah"

Pemuda usia tanggung itu meneguk liurnya sulit. Manik yang biasa memicing tajam penuh kebencian berganti agak berembun untuk menjawab, terlebih lidahnya...

.

"Ya, Aku berjanji Lee Jihoon"

.

"Bagus. maaf aku harus pergi sekarang. Bye"

.

.

.

.

Kau salah membuat perjanjian Jie, karena sejak dulu aku benar telah menyukaimu, bukan sebaliknya....

.

.

.

.

MY I

RIVAL (1)

SoonHoon

Soonyoung – Jihoon (GS_

.

.

.

Suasana kelas nampak sepi dijam tujuh kurang 20 menit.

Bukan karena hari libur, namun salahkan Lee Jihoon yang datang terlalu cepat. Ia hanya tak suka membuang waktu di rumah hanya dengan menonton acara kartun pagi sembari sarapan bersama.

Banyak hal berharga yang akan terlewatkan jika ia menyia-nyiakan waktu, beruntung dirinya petugas inti perpustakaan jadi ia punya kunci cadangan sendiri yang membuatnya bebas keluar-masuk perpus sekolah.

Beberapa novel baru telah sampai kemarin sore, niatnya setelah merapikan ia akan segera meminjam untuk dirinya baca selama tiga hari kedepan.

Jihoon mengambil duduk di pinggir jendela lebar di sudut minim pencahayaan, ini kebiasaan buruknya. Sehingga ia yakin kini minus matanya bertambah.

Semua terasa tenang dan menenangkan sebelum sosok itu datang menggangu.

Ya, siapa lagi jika bukan Kwon Soonyoung.

Pemuda kelebihan energy yang selalu mengakui Jihoon adalah rivalnya.

Semenjak keduanya taman kanak-kanak Jihoon dan Soonyoung selalu satu kelas dan sekolah.

Entah apa obsesi pemuda kwon terhadapnya.

Jihoon rajin dan pandai, sedang Kwon pemuda jenius. Menurut Jihoon tanpa perlu lelaki itu berusaha ekstra dalam belajar pasti akan mendapat rangking teratas.

Namun semua itu salah, Jihoon percaya usaha keras tak akan menghianati. Buktinya ia selalu yang menjadi nomor satu dan Soonyoung permanen di nomor dua.

Kwon selalu ribut soal urutan dan menantang akan mengalahkan Jihoon, ingin rasanya ia tertawa, tapi percuma, Soonyoung akan selalu kalah dan memang seharusnya tetap di tempatnya.

Egois memang Lee Jihoon mengakui saat ia juga mengincar nomor satu, baginya yang pertama itu utama. Ayolah, Jihoon hanya siswi beasiswa, bukan gadis kelebihan harta orang tua seperti Kwon.