SoonHoon : Boomerang

1.5K 170 54
                                    

MY I

Boomerang

SoonHoon (GS)

Oneshot (btw yg Afterrain aku loncati dulu wkwkwk mian, ini ep spesial natal XD)









Terhitung sebanyak 14 kali Kwon mendapati si manis Jihoon menolak secara kasar pernyataan cinta para pria berjiwa nekad dan menggebu ingin memiliki.

14 kali? Bagaimana bisa?

Dua kali pertama benar hanya kebetulan.

Lima kali setelahnya entah mengapa selalu terjadi didekat dirinya, dimanapun. Taman kampus seni, belakang kantin kampus tehnik, bahkan tangga ujung dekat ruang dosen.

Sisanya ia yang mencari.

Bukan karena ada bakat menerawang, tapi di pernyataan ke 8 Ia mulai paham pola setiap pria yang akan menyatakan. Mulanya hanya mengajak berkenalan, memaksa tatap muka 4 mata lalu terjadilah jawaban penolakan.

Kali ke 9, rasa penasaran akan siapa sosok si mungil menghantui sepanjang hari, bahkan ia yakin ini hari ke 3 Kwon mulai mengelilingi fakultas seni musik.

Untuk apa? Mencari tahu. Siapa? Mengapa? Bagaimana dan hal apa yang membuat mereka merasa jatuh hati pada sosok mungil bertampang ketus dengan perangai kurang bersahabat pada orang baru?

Untuk ke 11 kali, Kwon mulai resah sendiri. Sedikit merasa paham dengan mereka yang diam-diam mengaggumi si manis Jihoon.

Lupakan soal tampang, Jihoon tak terbantahkan. Bahkan jika ia di ikutsertakan dalam kontes kecantikan, 100 wanita kalah telak oleh si galak Jihoon.

Perihal perangai buruk..  Jihoon hanya kurang nyaman bersama orang baru. Cenderung waspada dan mudah berprasangka. Bahkan kini Kwon gelisah setengah mati saat ketahuan mengintip acara penolakannya yang ke 14. Sosok itu tidak menegur lewat lisan, hanya diam dan mengancam dengan picingan tajam plus jari tengah kanan teracung sebatas tinggi mata pada lelaki berhoodie merah maroon.

Hanya itu setelahnya berlalu dengan angkuh.

Dibalik dinding parkiran sepeda kampus, kesepuluh jemari gemetar hebat menepuki dada kiri saat si mungil berjalan menjauhi tempat ia kecolongan mengintip. Serius, Lee Jihoon, selama ini dia sadar Kwon mengintip?

.

Sekuat kaki melangkah pendek-pendek, Kwon menyusuri jalan setapak antara gedung seni musik dan tari.. Di ujung dekat palang arah antar fakultas, Lee Jihoon berdiri disana, dibawah lampu taman disamping mesin kopi koin.

Tubuh terbungkus padding hitam selutut dengan kedua tangan menangkup bakpao hangat, dua sekaligus.

Merasa bulu remang berdiri saat ditatap balik, Kwon berbalik arah akan pulang memutar depan gedung seni rupa. Belum sempurna berbalik, pekik nyaring menghentikan engsel tubuh, seakan panggilan tadi ditujukan untuknya.

"Puas mengintip privasi orang lain?"

Mendongak ragu, Kwon mencari arah pandang lain selain mata si lawan bicara yang mulai melangkah mengikis jarak.

"Kau pikir aku bodoh? Berkali-kali aku melihatmu ada disana saat mereka menyatakan cinta. Senang? Kau merasa senang dan puas akan itu?"

Betah membungkam, Kwon memilih menggenggam erat ponsel disaku hoodie dengan wajah tertunduk dalam-dalam.

"aku tidak sengaja disana. Sungguh"

"katakan itu jika baru 1-2 kali. Kau sudah 11 kali ketahuan! "

"ah 14 kali--"

"NAH! jinjja.. Kau mengerikan"

"Sungguh! Awalnya memang tidak sengaja lalu aku penasaran dan.. "

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang