Feel My Soul

1.5K 145 102
                                    

MY I

Feel My Soul

(Bromance dari ke tujuh team seme wkwkwkw)






11/11 2005

Ketujuh bocah berbagai umur saling berbaris rapih di depan lembar kain putih yang membentang sebagai background. mereka menunggu paman Kwon menyelesaikan memasang bermacam kabel pada kameranya.

Si mungil Chan sudah tidak sabar, merengek kapan mereka mulai di foto dan itu memicu bocah lain ikut memanasi paman Kwon agar segera bersiap. Pria paruh baya itu tersenyum geli, mengusak surai bocah 10 tahun bermata segaris, Kwon Soonyoung, keponakannya si paling pengertian dibanding teman main lainnya.

"Paman, boleh aku bantu?"

"Tidak perlu young-ah, cepat kembali ke tempatmu"

Tersenyum lebar, Soonyoung menghampiri ke enam sahabat barunya yang menjadi teman main lima bulan terakhir. Ia sempat bingung akan memposisikan diri di mana, ini kali pertama mereka foto studio dan Kwon tidak tahu harus berdiri di samping kanan atau kiri.

"Soon-hyung, kau duduk saja di depan"

"Eh?"

"Bangku tengah, kau saja yang duduki"

"Kenapa aku?"

"Kau anak baru di sini, jadi duduk manis saja di tempatmu!"

Junhui, anak pemilik kedai masakan china di seberang studio foto mendorong bocah Kwon menduduki kursi merah marun di tengah. Sebenarnya kwon enggan dan terus menggeleng tidak mau, pikirnya Seungcheol atau Junhui lah yang pantas duduk di kursi single bergaya klasik itu, bukan dia.

"Sungguh tak apa?"

"Ya! Palli! Palli! Habis ini aku ada les matematika, Youngie!"

Si kecil Hansol mengaduh memohon mereka gerak cepat, pasalnya ia harus segera pulang untuk les mapel di rumah Seungkwan.

Paman Kwon tersenyum gemas memperhatikan interaksi ketujuh bocah sekolah dasar di depan, setelah dirasa tenang, dengan mantap lensa kamera ia pasang fokus manual dan mulai mengabadikan potret bocah-bocah polos yang berpose kaku. Menggemaskan.


.


11/11 2022

Jepret!

Pemuda surai hitam dengan poni tatanan rapih tersenyum miring saat kilat cahaya menangkap potret entah kemana. Manik tajam miliknya mematai dari bangku tengah, bangku yang sama sejak 13 tahun terakhir mereka melakukan pemotretan rutin.

Chan sibuk dengan paman Kwon, memamerkan lensa kamera barunya yang ia bilang akan jadi aset sebagai konten youtubers. Merasa tidak dipedulikan, Kwon bangkit memainkan bola baseball yang sengaja ia bawa sendari rumah tadi, berjalan lambat mendekati jendela lantai dua guna mencari manusia lain yang belum juga muncul.

"Dasar hyung itu-kubilang kita akan foto jam 5 dan sampai sekarang hanya Soon-hyung yang datang. Maafkan aku Paman, aku keluar menghubungi mereka dulu-"

Setelah pamit, Paman Kwon hanya bisa menghela napas wajar. Ketujuh bocah yang dulu datang membawa uang tabungan bersama sebagai jaminan foto studio pertama kini tumbuh menjadi pemuda dewasa usia 20an. Bukan lagi pasukan rusuh yang tiap minggu datang hanya untuk menyaksikan proses cuci film, mereka kini tumbuh menjadi pria gagah.

Lelaki tua yang kini seluruh rambutnya berganti uban mendekati jendela disisian kanan. Tersenyum mengamati jalanan di bawah saat manik rentanya menangkap bayang Chan merecoki Seokmin dan Junhui.

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang