SoonHoon : Shhh (Part 1)

2K 201 39
                                    

MY I

Shhh (part1)

SoonHoon (Soonyoung - Jihoon GS)






"Minggir!!"

Seruan melengking gadis beratribut khas diujung lorong kelas tiga mengalihkan perhatian banyak siswa. Terutama segerombol siswi didepan pintu masuk ruang kelas 3-D. Beberapa dari mereka berdecik kesal, sisanya memilih mundur bahkan berlari takut. Sedang sosok pusat perhatian awal hanya mendengus bosan, sudah hafal betul dengan teguran yang terus berulang.

"Tidak memakai sabuk, seragam dikeluarkan, jas almamater dijadikan ikat pinggang, menolak melepas anting & menghalangi jalan. Kwon Soonyoung-ssi, kau pelupa atau sengaja membuatku naik darah setiap hari, huh?! "

Kan, kembali kena ceramah pagi. Pemuda bengal didepan pintu geser bersidekap, terkekeh geli karena lagi-lagi menjadi bulan-bulanan.

"hah? Aku tidak membuat masalah, kau saja yang berlebihan menilaiku! Lihat Seokmin, dia masuk kelas memakai sandal selop! Tegur saja dia, jangan selalu aku!"

Gadis yang ia ajak debat meraih buku paket secara asal dari siswa yang lewat. Menggulung itu lalu memukulkannya kencang tepat pada ubun2 surai mahoni si pemuda.

"Kau buta?! Lee Seokmin-ssi baru kena musibah! Kaki kanannya patah dan harus di gips. Mana mungkin dipaksa memakai sepatu ruangan, bodoh!!"

"Breng-- yak!! Kau petugas ketertiban atau gadis club bar-bar, huh?!"

Soonyoung menghindari serangan brutal dari siswi anggota OSIS bagian seksi ketertiban dengan melarikan diri menjauhi lorong, kepala berharganya nyaris pecah karena penging selalu kena amuk plus pukulan yang mana rutin terjadi setiap hari.

Pikirnya, si cerewet anggota OSIS akan mengejar, ternyata dugaan dirinya salah, Lee Jihoon, gadis berisik tadi hanya mengejar hingga ujung lorong saja sedang ia sudah naik keatas pagar pembatas sekolah untuk kabur dari si monster mungil. Bel jam pertama berbunyi dan dengan seringai menyebalkannya, Soonyoung berani bertaruh, saat ini Jihoon pasti tengah merancang kalimat licik perihal dirinya bolos pelajaran pertama dan mencoba kabur dari sekolah.

.

"Brengsek, bocah pendek itu membuatku masuk ruang bimbingan kembali!"

Kwon mengaduh setelah balik dari ruang kelabu milik Baekho-ssaem. Ceramah lanjutan membuat dirinya makin naik pitam dan mulai berfikir akan membalasnya dengan apa untuk si pengadu domba.

"Salahmu melanggar aturan, Soon"

"Kau menbelanya, Gyu?!"

Rekan sejawat meringis ngilu saat kena bentak, mengusap tengkuk gugup berusaha meluruskan.

"Bukan begitu, menurutku.. Jihoon sangat disiplin dan taat pada aturan terhadap jabatan yang ia dapatkan. Dia selalu menegur siswa yang memang kurang teratur, dan alasan rajin menggertakmu karena hanya kau yang paling alot & bandel... "

Mendegus tak terima, Kwon menarik sekotak rokok mentol dalam saku celana, memasang satu di bibir siap menyalakan korek api matic.

"Kan, Kau kembali memulai Soon, Aturan sekolah dilarang merokok--"

"Kau sendiri juga merokok gyu"

Menggeleng pelan, pemuda tan setinggi nyaris 2 meter menatap lamat ponsel pada genggaman.

"Tidak disekolah, Wonwoo-noona membenci rokok. Dan aku sedang mulai mengubah kebiasaan burukku, untuknya"

"Dasar budak cinta"

"Terpenting Wonwoo-noona tidak asma kembali"

Memilih diam meresapi sensasi dingin, manik sipit Kwon Soonyoung menangkap gambaran sosok gadis mungil menyebalkan yang selalu menjadi sumber masalah. Lee Jihoon di lantai dua gedung seberang tengah berjalan angkuh dengan satu kotak bekal di tangan kanan.

"Hahaha, dasar penyendiri. Hari ini pasti datang kembali ke uks.. Makan siang bersama Joshua-ssaem si guru klinik teman satu-satunya"

"huh?"

Kim Mingyu kurang awas, jadi tak mendengar keseluruhan ucapan lirih sobat berandalnya. Merasa percuma jika ia ulang, Kwon merubahnya menjadi kalimat tanya.

"Lee Jihoon. Si pendek brengsek kelas 2-A yang selalu merasa benar dan ketus. Hey Gyu, kau punya ide menarik untuk membalas perlakuannya?"

"Maksudmu?"

Berdecik sekali, Soonyoung melempar asal si batang rokok ke sudut ruangan club basket yang ia jadikan markas untuk istirahat siang.

"Aku benar-benar ingin membuatnya berhenti mengurusi hidupku dan muak kemudian pergi, kau tahu? Mendengarnya bicara saja telingaku panas!!"

"Kau berlebihan Soon... "

"Tsk. kau tahu... "

Kembali menatap sosok gadis yang kini bercanda ria dengan guru klinik di depan ruang kesehatan, rasa kesal semakin membuncah. Menjadikan kerongkongan semakin tercekik dan untuk merapal makian saja terasa sulit.

"Aku benci saat si pendek tersenyum & tertawa seperti itu"

Mengerutkan alis tak paham, Mingyu yang sudah melompat turun akan kembali ke kelas mendadak kaku. Dilihatnya sobat bandelnya meremas bungkus rokok begitu kuat bahkan tembakau lintingan didalamnya terurai di lantai keramik.

"Menyebalkan"

Mendadak Kwon berdiri dan keluar begitu terburu, menabrak bahu sobatnya tak sengaja dan meninggalkan begitu saja membuat si pemuda Kim membengong bingung.

"D-dia kenapa?"

Melirik sekilas pada jendela, lebih tepatnya gedung seberang tempat Jihoon berada, sedikit ia paham akan situasi rumit sobatnya. Terkekeh geli, Kim Mingyu mengetuk dagu berfikir hal menarik.

"Kau yang meminta pendapat dariku, semoga kau suka dengan ide ini, Soon"








Tbc.








Lama nip ga muncul wkwk, mendadak pen ngetik & nulis cerita uwu uwu SoonHoon lagi wkwkwkk
Pendek beud ya?? Harusnya ini bisa satu chapter selese tp... Keknya asik ae kalo di buat TBC :)))))))

Btw maap kalo ada typo, nip ngetik di hp soalnya wkwkwkw

Btw lagi, efek insomnia jd produktif dini hari lol, hari sabtu-minggu kemarin bener2 seharian cuma tidur, efek lelah fisik ditempat kerja kali ya, makanya weekend ini cuma bisa leyeh2 di kasur, bangun pas solat-buka-sahur lol

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang