"Lagi-lagi wonwoo--? ah..."
Soonyoung kembali fokus pada belahan dada sintal yang sempat ia abaikan sejenak untuk membuka pesan dari wonwoo. Merasa tidak mood bertemu, ia kembali pada sarapan paginya.
"Hmm, kali ini aku menolak bertemu. Biar saja dia sesekali kuabaikan supaya tidak bergantung padaku"
Jihoon tersenyum tipis, jemari lentiknya membelai rambut basah Soonyoung. Sekarang pukul 9 pagi, sejak mereka bangun di jam 7, Kwon bilang ia ingin tambah satu ronde. Katanya semalam ia hanya sanggup satu kali pelepasan karena terlalu lelah menjadi sahabat--- ah, atau pengasuh dari Jeon Wonwoo.
"S-soonyoung, cepat selesaikan. Aku sudah telat datang ke salon"
Pemuda Kwon mengangguk kecil, lalu menambah tempo dorongan pada penis bengkaknya yang masih saja sulit untuk diajak kompromi. Padahal dinding lubang panas jihoon sudah sangat menjepitnya, belum lagi desahan gadis itu semakin menjadi karena Kwon menumbuk titik tertentu dengan begitu brutal dan kasar.
"Y-young, a-aku akan keluar lagi"
"Bersama ji"
Jihoon memeluk dengan cakaran di punggung si pemuda. Wajah si manis begitu merah dan penuh peluh-- juga sisa semen putih Soonyoung di pelepasan sebelumnya. Di menit ke lima, akhirnya ia merasa lega setelah tepat waktu mencabut batang merah tegaknya dan menyemburkan sperma miliknya diatas perut Jihoon. Lagi-lagi ia enggan memakai pengaman.
"Kau gila. Kan kita sudah sepakat, jangan melakukannya mendekati jam kerjaku! Aku telat berangkat kerja!"
"Setidaknya kau tidak akan telat datang bulan"
Jihoon terdiam. Pupil matanya sempat melebar namun kembali normal dan bersikap biasa saja, meskipun jemari mungil yang basah tidak mampu membohongi diri dengan kepalan kuat.
"Haha, benar. Akan sangat merepotkan jika itu terjadi"
Gadis Lee beranjak. Mengikat surai gulalinya tinggi dan mencari handuk miliknya.
"Ji, kau tidak cape ganti warna rambut terus? Lalu tato? Kau buat baru di lengan kananmu? Dan untuk rokok-- berhenti merokok di balkon, bajuku bau asap rokokmu dan Wonwoo jadi menuduhku yang tidak-tidak"
Jihoon tidak mengubis, terus berjalan ke arah kamar mandi.
"Berhenti melukai tubuhmu, merubah warna rambut setiap bulan dan sayangi paru-parumu, kau itu wanita dan calon ibu. Dan lagi kau punya wajah yang manis-- kenapa tidak mencoba berpenampilan normal seperti perempuan pada umumnya?"
Gadis Lee melempar handuk miliknya tepat pada wajah sialan Soonyoung. Dengan muka memerah marah dan senyum licik, gadis itu berkata sarkas yang jujur sangat melukai harga diri Kwon Soonyoung.
"Oh? Kau suka gadis yang normal? Kenapa tidak kau ajak dan minta Wonwoo untuk mengangkang untukmu? Memangnua kau sanggup melakukannya dengan gadis normal dan baik-baik, hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My I
Fiksi Penggemarone-three shot otp SVT, lebih dominan SoonHoon (Soonyoung & Jihoon) bisa bergenre GS atau BxB. -soonhoon -verkwan -meanie -jeongcheol -junhao -seoksoo -soonchan Dkk Happy reading~ ^^