SoonHoon : Dreamcatcher (1)

1.1K 97 11
                                        


SoonHoon GS
)))Peringatan di awal, sepertinya bakal jadi serial panjang & lanjutin ceritanya
Sesuai mood/pas senggang kkkk,
Mianhae 😭 tapi gomawo untuk yg sabar menunggu (*^3^)/~♡(((



Linglung.

Mungkin semalam tanpa sadar aku mabuk berat. Mencari perkara memang, beberapa jam yang lalu, kami mengadakan pesta arak racikan leluhur kami saat tahun baru. Usiaku sangat belum legal untuk minum minuman keras barang setetes, tapi para orangtua dengan setengah sadar itu mendesak para bocah untuk minum sekoci si air keras. Jelas awalnya aku menolak, namun kalah telak saat ayahku -yang setengah mabuk,- memberi izin mencoba. Dengan napas berat dan berdebar, akhirnya berteguk air laknat tadi lolos dan melewati jalurnya. Panas. Sepat. Lebih cenderung pahit. Setelahnya yang kuingat, bermenit sebelum tubuh limbung dan tumbang, para orangtua tak berdasar itu tertawa senang melihatku menggigil ketakutan.
"BRUK!!"
Ah.. sial.

.

Kembali pada satu kata di awal. Entah bagaimana caranya, tiba-tiba saja tubuhku sudah terdampar di belahan dunia lain-- sebentar, biar aku menebak-- Eropa? Tidak tahu pasti di bagian mananya, tapi sepertinya benar kini aku disana-- bersama seorang pemuda. Pemuda Asia berperawakan tinggi dengan raut wajah dewasa awal.

10 Menit terlewat dengan hanya saling tatap dari bangku masing-masing pada cafe klasik pinggiran kota- entah apa namanya. Dia tersenyum saat pramusaji membawakan pesanan 'kami'. Membola bingung, itu tanggapanku saat nona muda tadi berbicara bahasa asing, bukan bahasa Inggris. Entah, mungkin Prancis? Italia? Atau Rusia.

"Minumlah ji, setelah ini kita akan keliling belanja oleh-oleh"

Oh! Si pemuda Asia didepan ternyata berbahasa Korea dan tahu jelas nama akrabku. Entah mengapa hal kecil tadi membuatku senang, setidaknya mungkin dia bisa menjelaskan perlahan kisah aneh dibalik situasi ini.

"Aa.... Ya"

Sial. Suaraku serak. Sungguh... Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa sulit sekali mencari jawaban, bahkan mengingat hari lalu saja hanya muncul sepotong. Sempat terlintas, apakah saat tumbang kemarin secara gaib aku masuk kedalam dunia isekai? Seperti dalam webtoon/anime populer?? Konyol. Atau..saat itu ada perampokan dan sialnya sudah terculik ditambah cuci otak dan dijual kepada para pria pedofilia? Lebih masuk akal.

"Lee Jihoon? Kau nampak pucat"

Nada cemas namun lirih tadi seakan menampar diri karena terlalu asik berasumsi.
Tanpa sadar aku mendongak, menatap wajahnya lalu berpaling pada kaca yang menampilkan potret diri secara samar.

Wujudku masih Lee Jihoon kemarin sore. Tapi mengapa semua ingatanku 15 tahun kebelakang seakan lenyap? Hanya sepenggal memori saat mabuk tadi yang tersisa. Herannya, jika aku mengidap amnesia, seharusnya mengingat nama saja susah, bahkan tanggal lahir dan alamat rumah saja masih ingat. Aneh.. sangat aneh sungguh.

"H-haha, sedikit pusing"

"... Kau pesan kopi, ingin ganti teh herbal?"

"Ah.. tuan--?"

Si pemuda berhenti memberi kode pada pelayan, raut wajahnya nampak bingung dan cemas.

"Hei, jie! Kau kenapa, huh? Kenapa memanggilku tuan? Kau sinting?"

Ya. Mungkin.

"A-hahaha.. entah, rasanya semakin pusing dan-- sedikit membingungkan"

"Bingung? Kenapa?"

Menunduk dalam, kepala tergeleng lemah saking terasa beratnya. Pria itu memesan teh herbal, bermenit kemudian datang dan aku menurut saja saat diminta meminum hingga tandas. Setelahnya jemari lebar pemuda tadi membungkus eras sela jariku dengan hangat, membawaku keluar dan melewati jalanan bersalju ditengah kota atah berantah dalam kesunyian.

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang