Sweet Lies
One shot
VerKwan
Vernon/Hansol - Seungkwan (Gs for Uke)
.
.
.
Siang semakin terik dan Seungkwan makin dibuat pusing dengan tangis pecah para bocah di penitipan anak. Seharusnya ini jam tidur siang, tapi dua bocah yang Kwan tandai sebagai pengacau bertengkar hanya karena berebut bola dan berakhir keduanya menangis hebat.
Jihoon sunbae membantu menangani bocah Kim, tapi sesekali sunbaenya menggerutu karena Seungkwan terlalu lengah dan tak becus menjaga anak orang.
The hell? Kalau memang benar anak orang lain, kenapa mereka menitipkan balita-balita mereka pada jasa penitipan? Bukan mereka urus sendiri selayaknya orang tua?
"Hanya karena para wanita karir terlalu sibuk dan tak ada waktu untuk menjaga bayinya. Makanya mereka titipkan pada kita yang butuh uang untuk hidup, cih, aku tidak semiskin itu!"
Setelah tenang, Seungkwan berpindah ke atap tempat jemuran, berbicara sendiri mengkomentari dirinya yang merasa sial harus kerja parttime di tempat penitipan anak.
Bekalnya telah kandas, tapi rasa lapar akan nominal begitu besar. Seungkwan butuh uang berlebih untuk menghidupi diri. Saking mengiritnya ia tadi hanya makan siang dengan nasi-garam plus telur dadar campur kucai.
Sangat mengirit pengeluaran makan, padahal jika diingat semasa sekolah ia terkenal gadis smu paling beringas dan rakus yang tanpa segan-segan mencolong makan siang teman kelasnya.
Mungkin ini bagian dari karma kecil untuknya. Karena karma terbesar baru muncul di sore menjelang petang hari ini.
Antara jam 5-9 malam biasanya para orangtua datang kembali untuk menjemput anak mereka. Dan Seungkwan tahu pagi tadi kedatangan balita baru berwajah blesteran. Sangat tampan dan antik, wajahnya tak asing, seperti kenalanan dulu.
Tapi Seungkwan tak ambil pusing siapa orangtua si bocah. Dan si bocah Samuel bukan bagiannya, Lee Jihoon-sunbae yang menangani.
Pukul tujuh malam, hanya tersissa 3 bocah yang masih menunggu jemputan. Termasuk si bocah bule.
Karena ada shif malam, terpaksa Seungkwan berjaga di ruang bermain menemani para bocah menggambar.
Terlalu larut menemani tanpa sadar salah satu orangtua telah datang dan seenaknya masuk dalam ruangan dengan napas tergesa.
"p-permisi nona. Saya Vernon Hansol Chwe, ingin menjemput Samuel Chwe"
Gadis berbody sintal bangkit seketika, engsel kepalanya kaku saat mendengar perkenalan dibelakang. Nama yang tak asing dan ia sangat paham siapa.
"Y-ya? Ada yang bisa saya bantu? "
Seungkwan benar-benar dibuat mati kutu saat tahu sosok pria berjas abu tua ala lelaki kantoran benar teman bulenya dimasa sekolah.
"Aku ingin menjemput Samuel---"
"PAPA!"
melirik horor pada bocah disamping, Samuel berlari kecil memeluk kaki jenjang pria didepan dengan seruan memanggil sebutan 'papa'. Papa? Ayah maksudnya?
"Annyeong anak nakal, bagaimana harimu?"
Bocah dikaki ia angkat dan gendong lalu mencium gemas dua pipi pembam Samuel.
Sadar diperhatikan, Pria berjas yang baru menjemput mendongak pada nona perawat balita."Terima kasih untuk hari ini, Besok pagi saya akan kembali mengantar Samuel. Err-- Good night miss-- Boo Seungkwan"
Keduanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My I
Fanfictionone-three shot otp SVT, lebih dominan SoonHoon (Soonyoung & Jihoon) bisa bergenre GS atau BxB. -soonhoon -verkwan -meanie -jeongcheol -junhao -seoksoo -soonchan Dkk Happy reading~ ^^