Set Fire to the Rain (Sekuel)

1.7K 175 160
                                        

Hela napas kesekian. Soonyoung benci dipaksa mengingat kejadian naas yang terjadi diantara mereka saat duduk dibangku kelas dua SMU.

Kembali pada ruang pengap oleh aura tegang yang Jihoon ciptakan, jemari terkepal Soonyoung membuka kasar pintu kamar hotel Lee Jihoon dan berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Untuk Lee Jihoon, gadis itu hanya bisa menangis sesungukan karena kembali ditinggalkan.



MY I

Set Fire to the Rain (sekuel hasil polling XD)

SoonHoon

Soonyoung - Jihoon (GS for UKE)









Menarik koper kecil yang ia bawa dalam rangka berlibur dan reuni kelas, Lee Jihoon melangkah pendek-pendek memasuki areal bandara nasional Seoul untuk kembali ke rumahnya di Jeju. Sebenarnya bisa saja ia pulang naik pesawat kelas ekonomi atau kapal ferri, hanya saja semalam Yoongi-oppa mendadak baik hati menawarkan tiket pesawat kelas satu gratis.

Berbelok sejenak guna membeli es Americano, Jihoon mengantri tertib menunggu giliran. Entahlah, senin kali ini rasanya jauh lebih padat nyaris menyamai weekend. Saat tiba bagian Jihoon, seseorang menyela. Lebih tepatnya gadis gembul langsung mesesan dua latte dan satu Americano. Bisa saja ia menegur marah karena atrean disela, hanya saja tak sampai karena tahu pelaku disamping adalah Boo Seungkwan.

Si gadis berpipi padat tersenyum lima jari, membayar ketiga pesanan lalu menunggu disisian kanan.

"Kau bilang balik ke Jeju naik KTX jie?"

"Oppaku yang memaksa balik cepat dan membelikanku tiket online. Hansol ikut?"

Seungkwan menyeruputi latte nya dan menggandeng sobat mungil disamping mendekati bangku tunggu tempat Hansol, tunangan Seungkwan menunggu. Jihoon duduk ditengah si pasangan, menatap lurus pada lembar tiket pesawat ekskutif yang sudah ia cetak tadi.

"Daebak! Apa lagu Yoongi-hyung laku lagi? Jadi dia membelikanmu tiket pesawat mahal?"

"Mungkin"

"Kau baik-baik saja jie?"

"Maksudmu?"

Menatap si lawan bicara yang menyamping takut-takut, Seungkwan memainkan gelas plastik latte diatas paha terbukanya.

"Semalam. Kau mabuk berat, tadinya aku dan Hansol yang akan mengantar balik, tapi dia--- Soonyoung menawarkan diri untuk mengantarmu ke hotel"

Pelan, Jihoon menatap tak percaya dengan apa yang Seungkwan ucap. Bencanda si Boo tidak lucu.

"Serius Jie. Kwon Soonyoung langsung menggendong dan membawamu ke taxi lalu kalian hilang ditengah acara"

"A--- aku hanya minum 2 gelas kwan, memang separah itu mabukku? Ah, dan sejak kapan dia datang?!"

"Sekitar 15 menit setelah kau tepar"

Mengesah lelah bahkan sulit berkomentar balik, Jihoon diam-diam meremas kuat ujung kemeja yang ia pakai dan Seungkwan paham pasti ada kejadian yang tak mengenakan terjadi diantara mereka.

"Apa terjadi masalah? Dia tidak berlaku kurang ajar kan? Dia tidak macam-macam kan?"

Memborong pertanyaan, Jihoon tersenyum getir dan mencoba menjawab meski lidah terasa mati rasa.

"Tidak ada. Dia langsung pergi saat aku bangun.."

Sepertinya Seungkwan tidak percaya begitu saja dan mencoba memberi pertanyaan beruntun berikutnya, namun tertahan saat panggilan masuk untuk penumpang pesawat yang akan Jihoon naiki. Mereka beda pesawat dan si pasangan di samping harus menunggu 30 menit sebelum takeoff.

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang