LOVE SCENARIO

2.4K 216 46
                                    


MY I

LOVE SCENARIO

(2-3 shot)

SoonHoon

Soonyoung – Jihoon (GS for uke)

.

.

.

.

.

.


Seoul Tahun 2050.

Dimana diberlakukan peraturan baru dalam menangulangi permasalahan pernikahan dan penekanan angka kelahiran demi kesejahtan bersama dan Negara.

Semenjak anak usia 18 tahun, pemerintah akan memenentukan pasangan hidup masing-masing insan. Semua berlaku mutlak dan keharusan untuk dijalankan.

Cocok atau tidaknya antar pasangan bukan menjadi tanggung jawab pemerintah, sulit mendapat kebijakan untuk meminta pergantian atau menghentikan, kecuali diantara kedua belah pihak telah setuju dan itupun melalui proses yang sangat rumit dan panjang.

Lee Jihoon, lusa akan mendapat waktunya.

Seharian ini ia hanya bergelung dalam selimut menantikan pesan pemberitahuan dari pemerintah berisi biodata siapa yang akan menjadi pasangannya.

Hatinya tak tenang, membayangkan seperti apa rupa dan kepribadian calonnya nanti.

Apa dia tampan? Pintar? Kaya?

Jihoon tidak berani berharap, tapi ia yakin pasti mereka sudah menyiapkan hadiah terbaik untuk ulang tahun Lee Jihoon.

.

.

Bel istirahat pertama telah berdering 10 menit lalu. Lee Jihoon betah merenung di bangku kelasnya dan merunduk dengan ditutupi jaket oversize pink pastel kesayangannya.

Perutnya melilit, ingin memuntahkan sarapan tadi pagi karena terlalu bawa pikiran.

Wonwoo kembali dari kantin setelah membawa dua ramyun cup, satu untuknya dan satu untuk pasangannya. Omong-omong si gadis kurus di bangku depan 5 bulan lalu kejatuhan hujan emas. Pasangan hidupnya adalah Kim Mingyu, Ulzzang super tampan yang menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah mereka.

"Jie, Kenapa?"

Jihoon memberi sedikit celah, menatap pedih pada Wonwoo yang sibuk menyeruputi mie cup nya.

"Besok hari ulang tahunku. A-aku hanya terlalu gugup---"

Belum selesai si gadis Lee berucap, kata-katanya terpotong paksa saat sosok pemuda yang Jihoon tunggu kedatangannya.

"Yooi Jie!"

Kwon Soonyoung duduk dibangkunya, samping kanan persis Jihoon. Melihat si pria sipit bersurai abu- semi biru datang, kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyum.

"Soon! Kenapa dari kemarin kau tak angkat telepon atau pesan dariku?"

"Eh?"

Buru-buru Kwon membuka ponsel pintarnya, mencari bukti notifikasi. Wajah pucat Kwon semakin memutih tak sehat, terlihat kaget dan gugup akan memberi alasan.

"A-ah i-itu. Maaf! Aku harus ke toilet, tadi dirumah belum sempat bab! Haha"

Belum juga Jihoon mengangguk Kwon sudah dulu lari keluar kelas menuju toilet. Kesal memang, kenapa harus ke toilet sekarang dan sikap tak biasa si Kwon tadi seakan menghindari pertanyaan.

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang