Si Deus Me Requeit

1.8K 186 81
                                    

MY I

Si Deus Me Requeit (Oneshot)

SoonHoon

Soonyoung - Jihoon (GS for uke)








Musim panas selalu identik dengan es serut, pantai dan kisah horror.

Okelah untuk es serut dan pantai, Soonyoung selalu siap dan menantikan mereka disetiap datangnya musim panas tapi untuk cerita horror, sampai di usia 25 tahun sekarang pun ia selalu menolak untuk diajak duduk mendengarkan teman atau rekan kerjanya membagi cerita mistis mereka.

Sialan memang Lee Seokmin, dijam makan siang tadi pemuda berisik itu menceritakan kisahnya saat pulang dari kantor merasa diikuti seseorang hingga depan kamar apartmen dan tahu ending dari kisahnya? Saat itu musim hujan dan petir menyambar hebat, saat Seokmin baru akan rebahan tiba-tiba sesosok wanita tanpa kaki sudah berdiri diluar jendela balkon jemuran.

Katanya ia sempat demam tiga hari hingga akhirnya pindah apartmen yang lebih aman. Entahlah kisah itu nyata atau tidak, yang pasti karena hal itu sekarang Soonyoung di buat parno setengah mati karena kedapatan lembur hingga pukul 11 malam di kantornya. Parahnya lagi ia hanya sendirian disini.

Melirik kesamping kanan-kiri, Soonyoung memutar musik hip-hop sekencang mungkin untuk mengurangi rasa takut, bahkan lampu ruang kantornya ia terangkan hingga menyilaukan mata.

Soonyoung sudah sedikit melupakan rasa parno, namun panggilan telepon di jam 12 malam membuatnya mati kutu.

Tanpa nama dan itu nomor asing yang makin membuatnya ragu untuk mengangkat.

Sudah dua kali ia abaikan untuk kembali fokus pada layar komputer. Namun di panggilan masuk ketiga ia merasa sedikit iba dan mungkin itu benar nomor kenalannya yang terpaksa memakai nomor baru karena keadaan darurat.

"Yobuseyo?"

"Kwon Soonyoung??"

"Nde. Ini siapa? Kenapa menelponku malam-malam"

Soonyoung menautkan alis karena sosok dibalik telepon terdiam, tadi sempat ia mendengar sosok bersuara lelaki itu menyebut nama lengkapnya.

"Benar kan ini nomor Kwon Soonyoung?"

"I-iya. Ini siapa?"

"Aku Choi Seungcheol, seniormu dulu di SMU, ingat?"

Pemuda Kwon memekik, ia ingat siapa si penelpon. Choi Seungcheol dulu senior sekaligus ketua Osis generasi ke 23 sekolah mereka.

"Nde! Ada apa Seungcheol-hyung? Ah, maksudku apa kabar?"

Si sipit Kwon memang agak heran, maksudnya mereka sudah lama putus komunikasi dan tiba-tiba seniornya menelpon terlebih sudah sangat larut malam.

"Aku sehat. Ah, apa kau masih tinggal di Seoul?"

"Syukurlah. Tentu! Kenapa memangnya?"

"Boleh aku menumpang tinggal di rumahmu dalam beberapa hari? Aku sudah lama pindah ke USA dan sekarang baru sampai di Korea. Ada urusan mendadak dan butuh teman selama di Seoul. Apa kau bisa?"

Melirik jam pada tangan kanan, ini nyaris jam setengah satu pagi dan tugas lemburnya sudah selesai. Besok long Weekend mungkin menjemput di bandara dan memberi ruang pada seniornya tentu tidak menjadi masalah , malah ia sudah berandai bisa kedapatan oleh-oleh dari USA.

"Tentu! Aku sudah selesai lembur, kau di terminal berapa bandara Incheon?"

"Bagus, Terima kasih Kwon. Aku di terminal 4D"

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang