Fight The Strom ( 3-end)

1.6K 250 77
                                    

MY I

Fight the Strom (3 end)

SoonHoon

Soonyoung - Jihoon (GS for UKE)

))) Dikarenakan pembaca yang kepo dan protes minta di lanjut jadi aku bikin part 3, hahahah aku ga setega itu sama kalian yg bikin cerita gantung wkwkwkw(((

.

.

.

.

.

.

.

.

Entah istilah apa yang cocok di sandang Lee Jihoon saat ini.

Sudah jatuh tertimpa tangga?

Belum kelar masalah di tagih bayaran kini ia kena sial harus berurusan dengan pria sok yang menuduhnya macam-macam.

Salah Jihoon dimana? Jika memang karena ia sengaja berfikiran kotor untuk mencuri, tapi nyatanya ia tidak melakukannya. Benar dirinya memakai selembar, tapi niat Jihoon hanya meminjam sebentar, itupun karena terpaksa dan benar-benar kondisi tak pegang uang berlebih.

Kaki terkilirnya ia urut perlahan dengan balsem panas guna mengurangi rasa nyeri berlebih.

Airmata tak kunjung kering karena hati dan raganya seakan di banting berkali-kali, Jihoon boleh terlihat kuat di luar, tapi sejatinya ia hanyalah gadis desa yang rapuh dan lemah.

"Sakit.. Aku rindu omma, hiks"

Jihoon mengigau dalam tangis tertahannya, rasanya benar ingin kembali ke kampung halaman saja jika ia terkena masalah berat. Tapi Jihoon bukan gadis kurang ajar yang akan diam-diam kabur dari lilitan hutang, beban dan tanggungannya harus segera ia lunasi, baru setelahnya akan berfikir akan kemana.

Tok tok tok

Pintu depan kamarnya terketuk beberapa kali, tidak kencang dan terdengar lirih penuh keraguan.

Tok tok tok

Ini bukan ketukan induk semang, sempat Jihoon berfikir apa pria menyebalkan tadi yang mengetuk? Untuk apa? Ini sudah malam dan ia kembali hanya untuk memprotes dan marah-marah?

Tok tok tok

"Permisi, apa Nona Lee Jihoon ada didalam?"

Suara pria lain, Bukan si kasar Kwon, tapi nampak familiar dan pernah Jihoon dengar. Ragu ia mendekat dan membuka kunci dalam.

"Ya? Ada apa?"

Tanyanya terhenti saat tahu sosok yang mengetuk di luar adalah pria tempo hari yang ia temui di depan resesionis kantor Kwon Soonyoung.

Si pria berkulit tan tersenyum manis, tidak lagi menggunakan setelan jas seperti kemarin dan nampak lebih santai karena hanya ada kaos oblong hitam dan celana jeans robek di lutut.

Lama memperhatikan, ia sadar tak sopan dan membungkuk memohon maaf.

"Anda benar nona Lee Jihoon yang kemarin datang ke kantor kan?"

Jihoon mengangguk sekali.

"Masih ingat saya?"

Anggukan kedua, membenarkan karena memang mereka pernah bertemu.

"Bukan! Bukan yang di kantor, tapi lebih tepatnya 13 tahun lalu di Busan!" si pria tan tersenyum gemas hingga nampak dua gigi taring kucingnya.

Jihoon diam berfikir, 13 tahun silam? Busan? Pria tan?? Siapa?

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang