RIVAL (3-end)

1.7K 233 31
                                    

MY I

RIVAL (3-end)

SoonHoon

Soonyoung – Jihoon (GS)

sengaja post cepat soale keknya ntr malem ga sempat post kkkk.

.

.

.


Tiga bulan terlewat begitu saja, Jihoon sudah lebih tenang dan menerima keadaan. Beruntung orangtuanya meninggalkan tabungan dan asuransi kematian, sehingga ia bisa bertahan hidup meski harus semakin menekankan biaya pengeluaran.

Soonyoung juga agak melunak pada Jihoon.

Sebenarnya sejak dulu juga tak selalu keras, sifat Soonyoung angin-anginan. Kadang baik terkadang juga tidak, tergantung suasana hati. Tapi ia sadar, kasar yang Soonyoung lakukan tidak pernah sampai melakukan pelecehan atau main fisik, hanya sebatas sindiran atau hinaan.

Dan sejak kejadian itu sikap Soonyoung berubah total.

Tidak ada lagi umpatan, hinaan atau keisengan kecil.

Benar-benar bersikap lembut bahkan cenderung melindungi yang seharusnya Kwon lakukan hanya untuk kekasihnya, jika punya, dan bukan kepada rival.

"Kwon, hentikan saja. Jadilah dirimu yang biasanya. Sikapmu yang sekarang membuatku takut.."

Takut perasaan itu tumbuh semakin besar lalu egois berharap lebih untuk menghancurkan imej mereka sebagai rival.

"Takut? Takut aku akan pergi?"

"Entah. Sungguh kwon. Bersikaplah seperti biasa..."

"Hmmm.."

Soonyoung terlihat kesal di komentari. Lelaki itu pergi setelah sejam menemani Jihoon di perpustakaan.

Agak menyesal ia sudah memberi saran, ada rasa khawatir jika Kwon marah lalu benar akan pergi meninggalkannya. Jihoon takut hanya untuk membayangkan.

Sepuluh menit berikutnya, Kwon kembali dengan dua kaleng soda dingin. Kali ini ia membelikan minuman favorit Jihoon, bukan memaksa Jihoon menerima Milo favoritnya.

"Aku sudah memikirkannya. Aku tidak akan kembali seperti dulu"

"Kenapa?"

"Aku ingin merubah status hubungan kita"

"A-apa?"

Soonyoung meletakan sodanya dimeja. Sedang dirinya berjongkok menyembunyikan diri disamping bangku tinggi Jihoon.

Jemari panjangnya mengacak rambut pirangnya frustasi, seakan ingin meledakan sesuatu namun terus ia tahan.

"Aku lelah dengan hubungan rival yang sejak dulu aku ciptakan"

"Apa artinya kau akan pergi.. kwon?"

Manik tajam Kwon menjengit. Selalu kearah sana, Jihoon selalu menuduhnya akan pergi menjauh.

"Tidak. Tidak akan jie. Aku hanya ingin status hubungan kita menjadi lebih baik, berteman misalnya?"

"Entahlah Kwon. Aku tak tahu jika tiba-tiba harus merubahnya"

"Apa bagimu selamanya kita hanya akan tetap menjadi 'rival'?"

"Ya, Kwon-ah, kau yang membuatnya seperti itu"

Semakin frustasi, Kwon bangkit ikut duduk disamping Jihoon, menariknya agar sepenuhnya menghadap dan menatap Soonyoung saja.

"Apa kau lebih senang hanya dengan menjadi 'rival'?"

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang