SoonHoon : BLESS

1.8K 211 117
                                    

MY I

BLESS

SoonHoon

Soonyoung - Jihoon (GS for Uke)







--Agustus 2006--

"AH! Kau gadis bodoh yang jatuh di kandang Koko kemarin kan?!"

Teriak nyaring bocah di tengah kelas 5-D membuat seluruh atensi siswa-siswi kini beralih pada gadis berkemeja jeans dan dress selutut di depan pintu. Si gadis surai kuda menahan tangis dan emosi saat tiba-tiba saja bocah laki yang tidak ia kenal meneriakinya dengan pertanyaan—sekaligus pernyataan—yang memalukan.

Lee Jihoon, bocah yang baru masuk kelas akan memperkenalkan diri tertunduk lesu antara malu dan gugup. Ssaem di samping sudah meneriaki balik bocah bangku tengah yang tadi menuduh.

"Kwon! Jangan jahili anak baru! Duduk di tempatmu!"

"Cheee--- tapi dia benar jatuh di kandang koko milik appa, ssaem!"

"Kembali ke tempamu, cepat!"

Si sipit berhoodie hijau berpindah duduk di bangku belakang dekat jendela, tempat seharusnya. Didepan kelas, gadis Lee semakin dibuat gugup dan terbata untuk berucap perkenalan.

"A-annyeong. Namaku Lee Jihoon dari Busan, appa dipindah kerjakan di Seoul, jadi aku harus pindah sekolah. Semoga kita bisa berteman baik"

Masih dengan wajah tertunduk, beberapa bocah membalas dengan tepukan tangan lemah sedang bocah iseng yang tadi berteriak hanya melipat tangan di depan dada memperhatikan. Mulut mengembang penuh karena diam-diam mengulum permen soda, awas sipitnya terus mematai si anak baru yang kini duduk di bangku tengah kelas. Tempat itu terisi sekarang, sejak awal semester bangku itu kosong dan hanya Kwon yang dapat menguasai jika jam Istirahat, tapi kini.. diduduki gadis pindahan yang kemarin sore jatuh di dalam kandang ayam milik keluarganya lalu kabur dengan derai tangis menggelikan.

.

Jihoon tengah asik berbincang dengan Jeon Wonwoo, dia gadis ramah yang menjabat sebagai ketua kelas. Keduanya langsung akrab dan ia diajak makan bersama dalam circle gadis itu. Empat meja dijadikan satu dan 4 bocah lain mengitarinya.

Awalnya penuh canda dan tanya akan si anak pindahan, sebelum akhirnya hening saat si sipit Kwon menarik bangku dan duduk di samping Jihoon.

"Jadi namamu Lee Jihoon?"

"E-eh?"

"Kemarin sore. Kenapa kau mengendap masuk ke kandang Koko?"

Menguyah telur dadarnya sulit, Jihoon menatap satu-satu teman barunya dengan eskpresi horor, ia takut di cap aneh atau dijauhi jika mereka tahu kebenarannya.

"Katakan! Atau kutuduh kau berusaha mencuri ayamku!"

Bocah sipit surai mahoni menaikkan oktaf, sengaja berteriak agar Lee Jihoon takut.

"A-aku hanya sedang melihat-liat kandang ayammu, tapi tiba-tiba cincinku jatuh di sana lalu aku mencarinya--- itu benda berharga untukku... aku tidak sedang mencuri ayam atau apapun Kwon Soonyoung-ssi"

Semakin tertunduk dalam, Jihoon takut alasannya tadi dibilang tidak maksud akal, hanya saja itu benar terjadi.

'Cincin perak bermata bintang, kah?'

Menggengam apa yang ia temukan kemarin sore dari balik celana jeansnya, Kwon Soonyoung, bocah lelaki tadi mengulum bibir dalam tanda tak nyaman. Sepertinya Jihoon berkata jujur, ia memang menemukan cincin di kandang koko sesaat si gadis itu berlari kabur. Tapi ia kehilangan jejak si gadis karena dia berlari begitu kencang.

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang