"sekarang tanggal berapa?"
Jeon Wonwoo bertanya disaat para dokter muda tengah makan siang bersama di kantin. Soonyoung sekilas melirik pada ponsel mencari tahu tanggal, tapi Kim Mingyu si perawat, sekaligus sahabat mereka segera memberi jawaban.
"Tanggal 10 bulan juli, ada apa?"
Dokter Jeon menghentikan suapan dan berganti menghitung entah apa dengan jarinya.
"Ah--- Lee Jihoon sudah sebulan tidak ke rumah sakit! Pantas saja rasanya sepi"
"Iya juga, aku terlalu sibuk jadi tidak memperhatikan Jihoon-nuna, tapi memang jadi ada yang berubah"
Soonyoung masih memasang wajah datarnya, mencoba tidak peduli dan kembali makan. Ia paham Wonwoo pasti membahas ini karena ingin menyindirnya. Kwon sadar kok, bahkan kelewat senang dan tenang karena gadis bersurai gulali itu tidak merecokinya dalam waktu satu bulan. Seharusnya ia merasa senang.. ya, seharusnya.
"Kau tahu kenapa dia tidak datang, Soon? Jangan bilang itu karena kau menolaknya??"
Mendekikan bahu, Soonyoung tetap bersikap tenang seolah tidak peduli.
"Lee Jihoon kecelakaan tunggal dan jatuh dari motor sebulan lalu. Kakinya patah dan terpenjara di rumah"
Deg
Seungkwan, dokter muda spesialis anak itu ikut duduk di meja mereka. Datang dengan informasi baru yang mengejutkan pegawai rumah sakit.
"Kau dapat kabar itu dari mana, Kwan?!"
Wonwoo panik, ia baru tahu akan hal ini. Selama ini Jihoon tidak pernah mengabari apapun, akun sosmednya masih aktif seperti biasa, tapi gadis itu tidak ada menyinggung soal kecelakaan atau sakitnya.
"Kemarin aku ke kedai keluarga Lee dengan kekasihku, dan Jihoon tidak ada di sana. Ternyata selama sebulan ia hanya tergeletak di kasurnya karena patah tulang. Badannya penuh luka lecet, bahkan satu matanya di perban karena pecahan kaca.. oh! Sungguh, aku tidak tega melihat si manis Jihoon terluka seperti itu"
Seungkwan mendadak tak napsu makan setelah menjelaskan kondisi memprihatikan Lee Jihoon. Ia bicara apa adanya tanpa mengada-ada. Jihoon nampak sangat rapuh dan menyedihkan.
"Aku akan menjenguknya sepulang kerja, ada yang mau ikut?"
Kim Mingyu dan Seungkwan sepakat datang, sedang Soonyoung hanya diam mematung.
"Soon, kau bagaimana?"
Yang di tanya hanya mendiam dengan dahi berkerut. Nampak bimbang dan kebingungan akan menjawab apa.
"Aku ada jadwal operasi sore nanti"
"Kita akan kesana malam hari, seharusnya kau sudah free tugas"
"Aku harus mengerjakan laporan"
"Soonyoung.."
Kuatir terus di cerca dan di paksa, Kwon Soonyoung beranjak dari sana dan meninggalkan para rekannya yang menatapnya kecewa.
"Dia benar-benar berhati batu"
"Jika aku jadi Jihoon, pria sepertinya sudah aku ludahi"
"Soon-hyung menyebalkan"
.
Di balik bilik kamar mandi, Kwon Soonyoung menenangkan kedua tangan yang terus tremor, ia dilanda serangan panik. Sungguh, ia baru tahu perihal kecelakaan Lee Jihoon. Pikirnya sebulan ini terasa dunia kembali damai dan tenang karena nyali si mungil menciut efek gertakannya di hari itu.
Sebulan lalu Jihoon datang dengan sepeda motornya ke rumah sakit. Lagi-lagi membawakannya makan malam dan merengek manja minta si pujaan hati makan satu suap saja, ia kuatir melihat Soonyoung yang makin kurus karena tidak peduli akan gizi. Tapi Soonyoung menolak dengan alasan sudah kenyang. Si manis hanya tertawa canggung dan nampak ingin menangis karena kembali di tolak. Bukannya menenangkan, Soonyoung malah memaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My I
Fanfictionone-three shot otp SVT, lebih dominan SoonHoon (Soonyoung & Jihoon) bisa bergenre GS atau BxB. -soonhoon -verkwan -meanie -jeongcheol -junhao -seoksoo -soonchan Dkk Happy reading~ ^^