A Sky Full of Star (2)

3.1K 390 98
                                    

My I

.

.

.

Two Shot Stories.

Of SoonHoon

( Soonyoung & Jihoon GS )

.

.

.

A Sky Full of Star

.

.

Bisa dihitung jari waktu belajar kebut dadakan menuju hari-H Ujian akhir. Lee Jioon sudah sangat pasrah dan mengaduh berkali-kali saking peningnya isi otak dia.

Dua jam lebih ia duduk di bangku panjang pinggir danau.

Dua gelas kopi instan mesin tandas tak berarti yang membuatnya semakin mengantuk.

Dua jam didepan buku lebih mengerikan dibanding menonton film horror sendirian di bioskop. Yah, walau ia penakut tapi di kondisinya kini ujian jauh berlipat lebih membuat menderita.

"Hiks, coba saja aku kerja sambilan, pasti bisa ikut bimbingan diluar"

Gelas ketiga ia ganti dengan susu hangat, percuma dengan kopi hitam kalau ujungnya membuat mata berkedip minta diistirahatkan.

Jihoon menatap sekeliling.

Taman menjadi semakin sepi di jam 7 malam, jelas saja sepi.

Orang bodoh mana yang memilih belajar di taman terbuka saat malam dingin desember?

Mungkin hanya Jihoon yang kuat disini.

Pikirnya dengan belajar di alam terbuka pikirannya lebih jernih dan mudah menyerap ilmu.

Tapi salah besar, yang ada kini tangannya beku,bibir kering dan pipinya merona hebat saking menahan suhu berlawanan.

Jihoon memekik saat susu coklatnya membuat nya tersedak, mata sipitnya membulat sempurna saking terkejut melihat sosok Kwon Soonyoung diujung tangga.

Seperti dejavu, mungkin nanti ia akan kabur memutar lewat pekarangan saja daripada terjatuh lagi didepan si pria.

Kali ini Soonyoung yang turun tangga, arah pandangnya fokus pada mata meleng jihoon.

Jelas ia kelabakan karena lelaki yang disukainya tiba-tiba saja datang mendekat.

Bukan percaya diri, tapi memang ia menuju arahnya.

"Kau bodoh? Belajar di taman dengan cuaca ekstreme seperti ini?"

"eh, ya?"

Tanya Jihoon gugup dengan kedua tangan penuh buku dan print lebar soal latihan.

"Orang normal akan memilih belajar di sekolah, perpustakaan atau rumah, mengapa kau memilih tempat ini?"

"a-ah, mencari udara segar.. agar lebih mudah belajar.." jelasnya meski bingung juga menjelaskannya.

"Konyol"

"a-ahahaha"

Tanya renyah jihoon untuk menutupi kegugupan yang kini makin memuncak kala tangan Soonyoung meraih jemarinya, bukan.. tapi buku Fisikanya.

"Jangan baca buku ini, terlalu sulit di pahami untuk orang bodoh sepertimu"

Sekuat tenaga ia menahan emosi di ejek bodoh, jihoon memang bodoh, tapi mengatainya berkali-kali sekalipun kau orang yang dicintai tetap akan sakit hati.

My ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang