MY I
Baby Breath
SoonHoon
2007.
Jam makan siang.
Kwon Soonyoung sengaja melarikan diri dari dapur sempit dalam flat rumah mereka dengan membawa dua bungkus kue kering yang ahjumma balkon sebelah kanan berikan.
Nyonya Kwon berteriak nyaring, kesal pada putra bungsunya yang menolak untuk makan siang dengan nasi sisa pagi tadi plus telur dadar sebagai lauk. Soonyoung sempat pamit 30 menit lalu, berucap heboh mengatakan akan makan siang dirumah tetangga mereka. Nyonya Kwon membiarkan, awalnya, hanya saja saat tahu tempat tujuan sebenarnya, dalam hati mencelos resah.
"Katakan pada ayah Mingyu, kram air di kamar mandi macet, suruh paman Kim kemari setelah makan siang---"
"huh? Aku tidak ke rumah Mingyu, omma"
"lalu?"
Si kecil Kwon melebarkan senyum khas gigi kelinci. Memutar kepala menatap sang omma yang masih betah mengekori si surai arang.
"Rumah Lee Jihoon. Jie bilang menu makan siang hari ini steak daging sapi!"
.
"Seokmin dan Seungkwan akan kemari"
Menghentikan acara mengunyah daging mahal, Soonyoung menatap binar pada gadis mungil disamping kiri yang kini memasang wajah murung. Ia paham maksud dari gelagat si manis Jihoon, gadis itu kurang suka jika sepupunya datang. Berbeda dengan Lee, Soonyoung malah senang dan tak sabar menunggu. Alasannya? Jelas karena ia menyukai mereka berdua!
Lee Seokmin dan Seungkwan kakak beradik kandung, keduanya memiliki sifat yang berbading terbalik dengan sepupu Lee mereka. Duo Lee yang lain selalu berbuat onar, berisik dan tidak bisa diam. Herannya Kwon malah betah dan merasa mereka satu tipe—meski tahu Jihoon kurang akrab dengan sepupu Lee, Kwon sebisa mungkin menjaga pertemanan mereka--- semacam menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan tak langsung, err—Jihoon kecil memang sedikit luar biasa, saking bencinya dengan duo Lee, ia bahkan enggan bertatap mata.
"Assa! Mereka bawa oleh-oleh?"
Jihoon berdecik, nafsu makan mendadak hilang saat bel rumah berdering. Firasat si gadis tepat, duo cerewet Lee sudah sampai digerbang. Soonyoung melompat turun, berlari mengejar Song ahjumma yang akan membukakan pintu, sedang Jihoon? Melipat tangan didepan dada dengan wajah tertekuk jengah.
"Kwon pabo Soonyoung!"
Bukannya ikut mengejar, yang ada ia berbalik masuk kedalam kamarna di lantai dua. Berbelok dalam dapur, Jihoon cepat-cepat menyambar banyak jajanan kedalam plastik bekas mini market. Keripik kentang, susu perisa pisang, balok coklat dan dua puding susu premium- favorit Soonyoung- gadis mungil bersurai hitam sebahu sengaja menyisihkan itu, jika tidak, pasti akan habis dalam perut gembul Seungkwan. Apa ia terlalu pelit? Hmm mungkin ya, tapi Jihoon masa bodoh. Puding spesial itu hanya untuknya dan Kwon.
.
Dua jam berlalu, Jihoon betah di kamar begitu pula Soonyoung yang ia dengar jelas tengah berteriak random karena permainan jenga kayu bawaan Seokmin. Melirik pada balkon dalam, Jihoon agaknya iri dan ingin bergabung, hanya saja gengsi si gadis terlalu besar.
Sialnya Song ahjumma mendapati putri kecil tuannya diam-diam mengintip dari atas, wanita paruh baya dibawah berteriak memanggil namanya dan meminta Jihoon turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My I
Fiksi Penggemarone-three shot otp SVT, lebih dominan SoonHoon (Soonyoung & Jihoon) bisa bergenre GS atau BxB. -soonhoon -verkwan -meanie -jeongcheol -junhao -seoksoo -soonchan Dkk Happy reading~ ^^