Chapter .10.

8.3K 673 15
                                    

Kenneth dan Finn kembali ke pack House bersama Billy di dalam mobil mereka.
Sejak tadi Billy terus bermain dan menceritakan lelucon pada Archer dan Alvin sampai kedua anak itu tertawa terbahak-bahak.

Kenneth hanya bisa tersenyum senang dengan keberadaan Billy yg bisa membuat kedua putra kecilnya tertawa.
Lain halnya bila mereka bersama Dylan dan Marvin.
Kedua anak itu sangat suka menjahili kakak mereka.

Mobil Dylan dan Marvin mengikuti Finn dari belakang begitupula Eric dan Liam.
Eric sudah sangat senang luar biasa karena Billy akan tinggal dekat denganya...

Setidaknya jika dirinya merindukan Billy nanti,dirinya tidak perlu lagi harus menelfon atau keluar jauh untuk menemui Matenya.

Kini hanya tingal mendatangi pack house tempat tinggal sahabatnya yg hanya berjarak beberapa rumah dari tempatnya,Eric sudah bisa menemui Billy dan bermain sepuas-puasnya..

Di sepanjang perjalanan pulang Eric tak henti-hentinya tersenyum dan sesekali bersiul karena suasana hatinya sedang gembira..

"Eric,berhentilah terus tersenyum.
Kau bisa membuat orang lain berpikir kalau kau gila"kata Ben lewat Mindlink

"Aku tidak bisa menghentikanya kawan..
Aku sedang senang saat ini..
Sekarang aku bisa menemui Mateku kapanpun aku mau"balas Eric sambil tersenyum

"Jangan berbuat macam-macam pada Billy...
Itu jika kau masih sayang nyawamu"kata Ben

"Memangnya kenapa?
Diakan Mateku,jadi aku bebas melakukan apapun padanya"kata Eric

"Kalau kau lupa sekarang Billy sudah di anggap anak oleh Alpha dan Luna..
Jika kau berani berbuat macam-macam pada anak mereka bisa saja juniormu akan di potong oleh kedua calon mertuamu"kata Liam yg ikut mengingatkan sahabatnya

Eric langsung bergidik ngeri membayangkan hal itu.
Tanpa sadar salah satu tanganya turun dan menutupi area selangkanya itu

"Liam,kata-katamu menyeramkan sekali...
Kau bukanya mendukungku tapi malah menakut-nakutiku"kata Eric

"Itulah sebabnya mereka mengingatkanmua kawan..
Jangan pernah mencoba memancing kemarahan papaku jika kau tidak ingin berakhir teragis"kata Marvin yg juga ikut dalam pembicaraan itu

"Apa yg kau katakan itu benar Marv?
Luna tidak terlihat menyeramkan sama sekali"kata Eric

"Kau belum tahu saja seperti apa bila papa kami dan saudaranya yg lain sedang marah.
Bahkan para sumipun tidak ada yg berani membantah apapun yg mereka katakan"kata Dylan yg juga ikut bergabung

"Astaga,kenapa mereka menakutkan sekali.."kata Eric yg mulai ketakutan jika membayangkan kemarahan Kenneth dan ke empat saudaranya

Dylan dan yg lainya hanya terkekeh geli mendengar nada ketakutan dari suara Eric...

"Kau harus bersabar jika ingin melakukan hal itu pada Billy kawan..
Setidaknya sampai Billy sendiri yg memintanya padamu"kata Ben..

"Lalu apa kau sendiri sudah pernah melakukanya dengan Liam.."tanya Eric

Wajah Ben langsung bersemu merah mendengar pertanyaan dari Eric..
Apa yg akan di katakan pada sahabatnya itu

"Ben dan Liam belum pernah melakukanya Eric..
Tapi mereka pernah hampir melakukanya sebelum orang tua Liam memergoki mereka"kata Marvin setelah melihat ingatan kedua sahabatnya

Ben langsung memeluk dan menyembunyikan wajahnya yg memerah di dada Liam yg sedang mengendarai mobil.
Dirinya malu sekali jika mengingat kejadian itu..

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang