Suasana pagi hari di silver Moon pack mendadak saja berubah menjadi mencengkam saat di temukanya korban pembunuhan kembali.
Kali ini kedua orang tua Liam yg menjadi korban pembunuhan misterius itu.
Hal itu membuat para anggota kawanan semakin panik sekaligus takut karena bisa saja merekalah yg akan menjadi korban selanjutnya.
Finn meminta para anggota kawanan lain untuk menguburkan mayat kedua orang tua Liam dengan layak.
Sedangkan Dylan sendiri sedang berusaha menenagkan Liam yg sejak tadi pagi tidak henti-hentinya menangis sejak melihat kedua orang tuanya terbujur kaku di atas tempat tidur dengan pisau menacap di dadanya.
Finn dan Dylan menjadi semakin kawatir dengan keselamatan anggota kawanan lain karena musuh mereka tidak dapat di rasakan kehadiranya oleh para Warrior.
Bahkan Angelo dan Marvin sama sekali tidak dapat mengetahui dengan pasti siapakah musuh mereka.
Hanya Deanlah yg menjadi kunci untuk Finn mengetahui siapa pelaku dari pembunuhan itu walaupun tak banyak yg dapat Finn dan Dylan dapat dari anak itu.
"Hei..tenaglah...
Kami semua ada di sini bersamamu"kata Ben yg saat ini tengah memeluk Liam yg masih menagis"Ayah....
Ibu....."Hanya kata-kata itulah yg sejak awal keluar dari mulut Liam saat melihat keadaan kedua orangtuanya tadi pagi.
Bahkan remaja tampan itu masih mengucapkan kata-kata yg sama sampai hari menjelang siang.
"Liam....
Cobalah untuk bersabar...
Biarkan kedua orangtuamu beristirahat dengan tenang"kata Billy yg juga ikut menangkan LiamMendengar hal itu Liam bukanya menjadi tenang tetapi justru emosi remaja tampan itu sedikit tersulut.
Tanpa sadar remaja tampan itu mencengkram kerah baju Billy cukup kuat sehingga remaja manis itu langsung tersentak maju ke arahnya.
Billy langsung terkejut luar biasa dengan apa yg di lakukan oleh Liam begitupula dengan yg lainya.
"Liam,lepaskan Mateku"kata Eric dengan suara sedikit berat dan mata berkilat marah saat melihat matenya tampak dalam bahaya
Liam tidak mendengarkan perkataan dari sahabatnya itu dan memilih menarap tajam ke arah Billy yg sedang berada tepat di depanya
"Liam,tenagkan dirimu..
Lepaskan adiku sekarang juga"kata Dylan"Kau tidak tahu apa yg ku rasakan saat ini...
Jadi lebih baik diam sebelum aku merobek mulutmu"kata Liam pada Billy dengan suara berat tanda serigalanya mengambil alih"Liam..
Hentikan semua ini...
Kendalikan emosimu.."kata Ben yg juga ikut menenagkan kekasihnya"Kau memitaku untuk membiarkan mereka beristirahat dengan tenang di saat aku kehilangan orangtuaku dan melihat mayatnya terbujur kaku di depan mataku...
Dan kau memintaku untuk tenang...
Apa kau bisa membayangkan apa yg kualami...!!!"kata Liam dengan suara sedikit kerasDylan dan yg lainya langsung tersentak kaget dengan respon berlebihan yg diberikan oleh serigala Liam..
Bahkan Finn dan yg lainya langsung berlari ke tempat mereka begitu mendengar suara Liam yg cukup keras.
Dan reaksi Finn dan yg lainya juga sama saat melihat emosi yg terpancar dari mata Liam."Liam jaga perkataanmu pada adiku sebelum aku yg akan menghajarmu dengan tanganku sendiri..!"kata Marvin yg mulai terpancing emosi saat melihat adik manisnya di bentak oleh Liam.
Walaupun Liam adalah sahabat dekatnya,sisi spirit serigala Marvin langsung bereaksi tidak suka bila ada yg berani berlaku buruk pada orang-orang terdekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With Werewolf
WerewolfBook 2 dari cerita My Beauty Little Mate. cerita ini mengandung unsur BL M-PREG untuk usia 18+ thun ke atas. Bagi kalian yg gak berminat silahkan cari cerita lain tanpa meninggalkan kesan yg buruk. First updete 15 sep.2018