Chapter .61.

6.9K 614 63
                                    

Semua orang bersorak senang atas kemenangan yg mereka raih dalam peperangan yg telah merenggut banyak sekali nyawa.

Mereka senang sekaligus berduka untuk para warrior yg telah gugur demi memenangkan peperangan hari itu.

Para Alpha segera meminta para Warrior yg telah pulih untuk mengurus para Warrior yg telah gugur dan memakamkanya di area pemakaman milik Silver Moon setelah mendapatkan persetujuan dari para Alpha lain.

Mereka juga berduka dengan gugurnya Elder Nerwin dalam peperangan itu.
Namun sebagai penghormatan yg terakhir,Marvin meminta Ijin pada Alpha Simon untuk mengabadikan tubuh Elder Nerwin dalam bongkahan Kristal Bening.

Dan akhirnya mereka semua kini tengah mengelilingi Ben yg masih bernafas sembari menunggu waktunya habis.

Zack dan Liam juga sudah sadar dari pingsan mereka setelah peperangan usai.

"Baby.."

Liam dengan cepat berjalan ke arah Ben yg sedang terluka dan dengan cepat pula Liam membawa kepala remaja itu dalam pangkuanya.

"H..hai...
Kau..baik-baik saja.."kata Ben sambil terbata

"Aku baik-baik saja..
Kau membutuhkan pertolongan segera..
Aku akan meminta Andy mengobatimu..
Marvin,cepat panggil..-"

Belum sempat Liam menyelesaikan perkataanya,Ben lebih dulu menggenggam tangan remja tampan itu dengan sangat erat.

"Itu tidak perlu..
Waktuku...sudah hampir habis.."kata Ben

"Baby..apa yg kau katakan..
Kau akan selamat..
Kau ...kau tidak boleh meninggalkanku sendirian..."kata Liam yg mulai merasa ketakutan

"Kau..tidak pernah sendirian..
Maaf...jika aku melukai hati...dan perasaanmu..
Aku..memang bodoh..."kata Ben sambil tersenyum

"Tidak...tidak...
Aku tidak mempermasalahkanya lagi...
Yg terpenting kau harus sembuh lebih dulu..."kata Liam yg muali menitikan air matanya.

"Jangan menangis..
Air..matamu terlalu..berharga untuk...menangisi..orang sepertiku...
Berjanjilah...
Berjanjilah setelah hari ini...
Kau akan tetap merasa bahagia..
Selamanya..bahagia..."kata Ben sambil menggenggam erat tangan Liam dan menatap mata remaja tampan itu.

"Bagimana.....bagaimana aku akan bahagia...
Kaulah..sumber kebahagiaanku..
Tolong..bertahanlah sebentar..."kata Liam yg hendak berdiri dari tempatnya.
Remaja tampan itu tak lagi sanggup untuk menahan air matanya agar tidak keluar

Namun lagi-lagi Ben menahan tangan Liam agar remaja tampan itu tak beranjak meninggalkan tempat itu.
Sementara semua orang yg berada di sana hanya bisa diam tanpa bisa berbuat banyak hal.

Ingin rasanya mereka menolong Ben namun sayangnya remaja itu tidak ingin ada yg menolongnya sama sekali.
Beberapa orang juga terlihat menangis termasuk Billy,Nicolas,Kenneth dan Saudaranya yg lain.

"Tolong...temani aku..untuk yg terakhir kalinya..."kata Ben

"Ku mohon..
Tetaplah bertahan untuku...
Aku tidak lagi memiliki...siapapun"kata Liam yg tak kuasa menahan air matanya

"Teman-teman dan sahabat..kita akan selalu..di sampingmu...
Lind...juga sudah..berjanji padaku..
Untuk selalu...menjagamu..."kata Ben yg mulai kesulitan untuk berbicara

"Aku...aku..tidak mau yg lain..untuk menjagaku..
Aku ingin...kaulah yg selalu..ada di sisiku..
Menemaniku selamanya..."kata Liam..

"Aku..tidak bisa...
Waktuku...sudah hampir habis..."kata Ben

Zack menatap ke arah Ben dengan tatapan sedih.
Vampir itu sama sekali tidak menyangka jika semuanya akan berakhir seperti ini.
Ingin rasanya Zack menangis namun Vampir itu menahanya..

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang