Malam ini Dylan sudah berencana untuk mengajak Lind untuk berkencan denganya.
Remaja tampan itu juga sudah bersiap sejak tadi sore..Dylan sudah mempersiapkan semuanya dengan baik untuk kencan pertamanya dengan Lind.
Tak lupa remaja tampan itu juga meminta mate manisnya untuk bersiap-siap lebih dulu.Karena Ayah Lind sudah pulang dari luar kota,remaja manis itu tidak jadi menginap di rumah Dylan untuk beberapa hari ke depan..
Remaja tampan itu segera turun ke lantai bawah setelah semua persiapnya sudah selesai.
Dylan dapat melihat Finn dan sahabatnya yg lain sudah berkumpul di ruang tamu..
"Hai..Dad,uncle"kata Dylan saat melihat Finn dan yg lainya
"Hai Dy..
Kau mau kemana?"kata Angelo"Berkencan dengan Lind"kata Dylan
"Pantas saja kau sudah rapi seperti itu"kata Jason
"Dimana Marvin,Billy dan yg lainya?"tanya Dylan saat tidak melihat keberadaan adik-adiknya yg lain
"Marvin masih belum pulang dari tempat Andy..
Sedangkan Billy dan Eric sedang menemani adik-adik kecilmu ke pusat perbelanjaan"kata Brian"Aku tidak ingat pernah berkencan dengan istriku saar muda dulu"kata Finn dengan tiba-tiba
"Kalau kau lupa kau memang tidak pernah berkencan dengan sahabatku"kata Angelo
"Itu benar..
Kau hanya sibuk dengan Stacy sampai melupakan Kenneth"kata James yg sengaja mengingatkan kedua sahabatnyaPerkataan James barusan sukses membuat rasa bersalah Finn dan Jason di masa lalu kembali terasa.
Di saat mereka bersenang-senang dengan dunia mereka di saat itulah mereka lupa dengan orang terpenting di dalam hidup keduanya"Aku memang selalu sibuk dengan wanita itu sampai pernah melukai istriku sendiri"kata Finn
"Kau benar.
Kita selalu memikirkan diri sendiri sampai lupa dengan bagian terpenting dalam hidup kita"kata JasonDylan dan ketiga unclenya yg lain saling pandang sesaat sebelum menghela nafas panjang.
Dylan segera duduk di antara Finn dan Jason dan merangkul bahu kedua pria dewasa itu..
"Sudahlah Dad,Uncle...
Jangan mengingat hal itu lagi..
Sekarang tugas kita hanya membahagiakan papa dan yg lainya"kata Dylan mencoba untuk menghibur Finn dan Jason"Itu benar kawan..
Ingatlah saat ini tugas kita untuk membahagiakan pasangan dan anak-anak kita"kata BrianFinn dan Jason tersenyum kecil mendengar hal itu.
Setidaknya orang-orang terdekat mereka mau menerima keduanya tanpa melihat hal-hal buruk di masa lalu mereka.."Kalian benar..
Tugas kita saat ini hanyalah membahagiakan orang-orang terdekat kita"kata Jason yg di angguki oleh Finn"Itu bagus..
Itu baru uncle dan Daddyku"kata Dylan sambil tersenyumFinn dan Jason tersenyum kecil dan balas merangkul bahu Dylan.
Bahkan Finn tidak ragu sama sekali memberikan ciuman di pipi anak tertuanya itu biarpun sahabatnya yg lain melihat hal itu.Dylan pun sama.
Remaja tampan itu juga tidak malu sama sekali saat Daddynya memberikan ciuman di depan orang lain.Terpisah dalam waktu yg lama dengan Daddynya membuat Dylan dan Marvin tidak pernah merasa malu jika Daddy mereka menunjukan kasih sayangnya di hadapan banyak orang sekalipun.
"Baiklah.
Aku harus segera bersiap..
Aku tidak mau membuat Lind menunggu lama"kata Dylan"Hati-hati di jalan Son..
Ingatlah jangan pulang terlalu larut atau papamu akan marah"kata Finn
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With Werewolf
WerewolfBook 2 dari cerita My Beauty Little Mate. cerita ini mengandung unsur BL M-PREG untuk usia 18+ thun ke atas. Bagi kalian yg gak berminat silahkan cari cerita lain tanpa meninggalkan kesan yg buruk. First updete 15 sep.2018