Chapter .27.

7K 591 53
                                    


Dua orang remaja terlihat masih tertidur pulas di atas ranjang berukuran king Size.
Suasana tenang dan damai serta kehangatan yg nyaman membuat salah seorang remaja berwajah manis semakin mengeratkan pelukanya pada sesuatu di sampingnya.

Lind merasa enggan untuk membuka matanya dan bangun dari tidur nyamanya.
Entahlah,rasanya tidurnya kali ini benar-benar nyaman luar biasa.

Hangat tubuh seseorang yg sedang memeluknya sangat Lind sukai.
Terutama wangi kopi yg begitu menenangkan itu membuat dirinya semakin enggan untuk bangun.

Lind semmakin mengeratkan pelukanya saat merasakan sepasang tangan yg juga memeluk pinggangnya semakin erat.
Namun sedetik kemudian Lind langsung membuka matanya karena aroma kopi ini sangat familiar dalam ingatanya.

Saat remaja manis itu membuka matanya,Lind langsung terkejut dengan nafas tercekat saat mendapati wajah Dylan berada di depanya.

Di tambah lagi dengan dirinya yg tidur di atas dada bidang remaja tampan itu dan memeluknya dengan erat.

Wajah Lind langsung memerah padam saat itu juga.
Bagaimana bisa dirinya tertidur bersama Dylan dalam keadaan remaja tampan itu bertelanjang dada.

Lind memperhatikan wajah Dylan dengan sangat seksama.
Jujur saja Lind sangat mengagumi semua yg ada dalam diri Dylan.

Waja Dylan yg sedang terlelap masih terlihat tampan..
Di tambah lagi dada bidang yg saat ini tengah di sandarinya terasa sangat nyaman.

Tanpa sadar Lind malah semakin mengeratkan pelukanya dan membenamkan wajahnya di dada bidang Dylan.
Lind menghirup dalam-dalam aroma kopi yg sangat menenangkan itu...

"Kau tidak mau bangun?"kata Dylan yg baru bangun saat merasakan pelukan Lind semakin erat..

"Tidak...
Biarkan dulu seperti ini.
Aku suka dengan semua ini"kata Lind tanpa sadar

Dylan hanya mengangguk sambil memperhatikan mate manisnya yg masih memeluknya dengan erat..

Namun sedetik kemudian pikiran normal Lind langsung kembali saat tersadar siapakah orang yg berbicara denganya..

Remaja manis itu langsung tersentak kaget saat pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata hijau Dylan.

Dengan terburu-buru remaja manis itu melepaskan pelukanya dan menjauhi remaja tampan itu sebelum sepasang lengan kokoh menahan tubuhnya yg hampir terjatuh dari atas ranjang.

"Hei...kenapa kau menghindar..
Hampir saja kau jatuh Baby"kata Dylan

Lind sangat terkejut melihat posisinya saat ini dengan Dylan.
Posisi yg menurutnya sendiri sangat intim

"K...kau...bagaimana aku bisa bersamamu di sini?"kata Lind yg mengabaikan perkataan Dylan dan malah bertanya balik

Dylan menyeringai kecil melihat wajah manis matenya.
Menjahili remaja manis itu di pagi hari sepertinya bukanlah ide yg buruk

"Apa kau tidak ingat yg kita lakukan tadi malam?"tanya Dylan sambil menatap serius mata indah Lind

"Me...melakukan apa...?"tanya Lind dengan was-was...

"Semalam kau mabuk dan aku terpaksa membawamu pulang ke rumahku dan kita melakukan itu karena kau yg terus memaksaku"kata Dylan sambil membelai kulit perut mate manisnya yg masih tertutup selimut

Wajah Lind sudah sangat pucat mendengar perkataan Dylan.
Remaja manis itu sebenarnya tahu maksud dari perkataan Dylan..
Namun entah mengapa dirinya belum merasa yakin..

"K..kau.. pasti bohong kan...
Mana mungkin aku yg memaksamu..
Kau pasti yg mencari kesempatan"kata Lind

"Aku tidak bohong...
Aku suka dengan suara desahan dan teriakanmu tadi malam"kata Dylan sambil menyeringai kecil dan kedua tanganya semakin berani membelai tubuh bagian bawah remaja yg berada di bawahnya

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang