Chapter .58.

6.7K 602 69
                                    


Dylan masih berdiri dan diam di tempatnya sembari menyaksikan kedua orang yg menurutnya adalah orang terbaik dalam hidupnya tengah bertarung satu sama lain.

Satu di antara mereka adalah orang yg telah di takdirkan menjadi mate sekaligus pendamping hidupnya.
Dan satu yg lainya adalah seorang sahabat yg sudah Dylan anggap sebagai saudaranya sendiri.

Remaja tampan itu hanya tidak menyangka jika Ben akan menyukainya sampai melakukan hal-hal bodoh.
Bahkan Dylan masih tidak percaya jika Ben adalah orang yg ikut andil dalam pembunuh misterius yg selama ini terjadi.

Remaja tampan itu masih sibuk dengan pemikiranya sendiri sampai tidak menyadari ada beberapa Lican yg sedang menuju ke arahnya.

"Dylan,di belakangmu..!"teriak Bobby

Dylan yg merasa terkejut mendengar teriakan Bobby menjadi tidak fokus dengan apa yg akan terjadi.
Namun belum sempat para Lican itu menyerangnya pergerakan mereka sudah terhenti lebih dulu..

"Jangan menyerang miliku Bodoh..."teriak Ben yg mengendalikan pikiran para Lican agar tidak menyerang Dylan sembari menghindari serangan pisau Lind

Para Lican Itu hanya menggeram sebelum beralih menyerang Marvin dan yg lainya.

Tanah yg di selumuti salju karena kekuatan Rafael kini telah berubah warna menjadi kemerahan dengan banyaknya darah yg keluar dari banyaknya korban yg berjatuhan.

"Sial..kenapa mereka banyak sekali.."kata Rico sambil menacapkan kukunya di dada dan leher seorang Vampir

"Mereka semua seolah tidak ada habisnya"kata Eric yg tidak menyadari 3 ada Vampir berada di belakangnya..

Namun belum juga Vampir itu menyerang Eric ketiganya sudah jatuh terkapar di tanah dengan tubuh menggelepar

Bruuukkk.....

Marvin dan yg lainya langsung mengalihkan pandangan ke arah ketiga Vampir di belakang Eric yg tak lagi bernyawa

"Thanks Frans..
Kau menyelamatkan kekasihku"kata Billy sambil tersenyum ke arah Frans

"Itu bukan masalah.."kata Frans sambil mengakat kedua bahunya

"Jangan diam saja dan mengobrol..
Musuh kita masih banyak"kata Marvin yg melihat segerombolan Rogue,Vampir dan Lican sedang menuju arah mereka

"Shittt...
Kita tidak akan bisa menang melawan yg sebanyak itu"kata Rico

"Kita harus mencobanya lebih dulu.."kata Billy yg bersiap dengan pedang di genggaman tanganya

Belum juga mereka sempat menyerang sebuah suara di belakang mereka sudah menghentikan niatan mereka untuk maju

"Minggir...
Biarkan Elder pengendali besi ini yg bekerja..."kata sebuah suara di belakang Marvin dan yg lainya

Suara itu langsung mengalihakan perhatian Marvin dan teman-temanya.
Mereka melihat seorang remaja pria seumuran mereka sedang duduk di atas punggung serigala berwarna coklat keemasan dengan membawa sebuah tas besar di punggungnya..

"Serahkan mereka padaku.."kata remaja itu sambil membuka tas yg ternyata berisi banyak pedang

"Bagaimana caranya dia akan memakai semua pedang itu..?"tanya Billy yg merasa heran

"Kalian cukup lihat saja apa yg akan di lakukan oleh kakaku..
Namaku Carlos..
Dan Dia Nicolas.."kata seorang remaja pria yg memiliki wujud serigala coklat yg datang bersama Nicolas

"Apa kakakmu bisa bertarung denga pedang sebanyak itu..?"tanya Bobby

"Tentu saja"kata Carlos

Billy dan yg lainya langsung terkejut sekaligus merasa kagum saat pedang milik Nicolas beterbangan ke udara dan menghantam musuh mereka..

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang