Chapter .9.

7.9K 694 47
                                    


Saat ini Dylan dan Marvin sedang berada di ruang kepala sekolah di temani Andy dan yg lainya..

Sedangkan Felix dan teman-temanya juga sudah berada di sana di dampingi orang tua mereka masing-masing..

Para orang tua itu memandang bengis ke arah Dylan dan Marvin karena sudah berani membuat anak mereka babak belur.
Mereka pasti akan menuntut kedua remaja itu dengan hukuman yg berat..

"Kita tunggu sebentar lagi..
Orang tua mereka belum datang"kata sang kepala sekolah

Kepala sekolah lebih baik menunggu kedatangan orang tua Dylan dan Marvin lebih dulu karena tidak ingin mendapat masalah dari dari sang pemilik sekolah apabila memutuskan apapun tanpa persetujuan dari kedua orang tua remaja kembar itu.

Sementara itu di parkiran sekolah,Finn yg baru tiba setelah mendapatkan kabar dari kepala sekolah bahwa kedua putranya membuat masalah dengan segera datang ke sekolah tempat dirinya dulu menuntut ilmu.

Banyak pandangan mata siswa dan siswi yg menatap ke arahnya dengan tatapan kagum saat Finn keluar dari mobilnya.
Wajah tampanya tak berkurang sama sekali di usianya yg hampir masuk kepala empat.

Siswa dan siswi di tempat itu kembali terpesona dengan seorang yg kini baru keluar dari mobil bersama dua anak kecil.
Wajah tampan dan manis Kenneth langsung menghipnotis setiap mata yg memandangnya..

"Daddy,apa ini sekolahnya Dylan dan Marvin?"tanya Alvin yg sedang dalam gendongan Finn

"Benar..
Ini sekolah kedua kakak kalian.
Ini juga sekolah papa dan Daddy dulu"kata Finn

"Lalu untuk apa kita kemari?"tanya Archer yg sedang berjalan mengandeng tangan Kenneth

"Kakak kalian berbuat nakal di sekolah..
Itu sebabnya Daddy dan papa harus datang kesini..
Jika kalian sudah dewasa kalian tidak boleh nakal seperti kedua kakak kalian"kata Kenneth

"Hemm..tentu..
Kami kan memang tidak nakal.
Benarkan Al"kata Archer meminta persetujuan adiknya

"Itu benar,kami berdua kan anak baik"kata Alvin

"Itu baru anak Daddy"kata Finn

Sepanjang perjalanan banyak siswa dan siswi yg memandang kagum ke arah mereka berdua.
Siapa yg tidak tahu Finnegan stevano Grey dan istrinya..
Itu di karenakan Stevano Group yg amat terkenal di kalangan dunia bisnis..
Di tambah lagi sekolah tempat mereka belajar saat ini adalah satu dari sekian banyak aset milik Stevano Group.

Namun tak sedikit pula yg memandang bingung ke arah mereka.
Untuk apa pemilik yayasan datang ke tempat mereka belajar saat ini.

Tak lama mereka sampai di depan ruang kepala sekolah.
Finn langsung mengetuk pintu terlebih dulu sebelum masuk ke dalam ruang kepala sekolah.

Tok..tok..tok....

"Masuk"kata sang kepala sekolah

Marvin sudah berkeringat dingin menunggu siapakah yg akan membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.
Marvin langsung bernafas lega sat melihat Finn masuk ke dalam ruangan bersama Alvin dalam gendonganya.

Namun sedetik kemudian wajah Marvin langsung berubah pucat saat matanya menangkap sosok sang papa masuk ke dalam ruang kepala sekolah bersama Archer.

Sementara itu para orang tua dari Felix dan teman-temanya langsung di buat terkejut saat melihat kedatangan Finn.
Tak terkecuali Felix dan teman-temanya

"Maaf kami terlamabat kepala sekolah"kata Finn setelah mendudukan Alvin di sebuah sofa yg berada di ruang kepala sekolah di ikuti oleh Archer.

"Oh..tidak masalah Mr.Grey"kata sang kepala sekolah

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang