Setelah selesai makan siang,Dylan segera mengajak Lind masuk ke dalam kelas di ikuti oleh Marvin dan yg lainya.Dylan memaksa Lind untuk duduk bersama denganya walaupun awalanya Lind menolak permintaan Dylan dengan mentah-mentah.
Namun remaja manis itu tidak bisa berbuat apa-apa saat Dylan kembali mengancamnya jika dirinya berani menolak maka Dylan akan menciumnya di lapangan sekolah agar di saksikan oleh semua murid yg berada di sana.
Lind akhirnya menyerah walaupun dengan sangat terpaksa.
Dirinya tidak mau terus-terusan menjadi korban dari sifat Dylan yg menurutnya sangat mesum."Sepulang sekolah nanti kau harus ikut denganku"kata Dylan
"Aku tidak mau.
Aku ada kencan dengan seseorang setelah pulang sekolah"kata Lind"Kau harus ikut denganku suka ataupun tidak"kata Dylan
"Memangnya siapa dirimu sampai kau berani mengatur apapun yg ingin ku lakukan"kata Lind dengan sedikit ketus
Dylan mendekatkan wajahnya ke wajah Lind sampai remaja manis itu berubah menjadi sangat gugup.
"Sekali lagi ku katakan..
Aku adalah calon suamimu
Jadi aku memiliki hak penuh atas dirimu"bisik Dylan di samping telinga LindLind agak terkejut mendengar perkataan Dylan.
Namun sesaat kemudian rasa terkejutnya menghilang.
Lind merasa dirinya tidak akan kalah hanya dengan perkataan Dylan yg menurutnya tidak benar sama sekali"Kau.hanya.berbicara.omong.kosong"kata Lind sambil menekan setiap kata-kata yg keluar dari bibirnya
"Baiklah kalau begitu aku akan memaksamu karena aku sudah berjanji pada Archer dan Alvin jika aku akan membawamu kerumah"kata Dylan
Lind mengangkat sebelah alisnya begitu Dylan menjelaskan maksudnya melarang dirinya untuk pulang lebih dulu..
Jadi Dylan sudah berjanji pada kedua adiknya untuk mengajaknya bermain ke rumah remaja tampan itu.."Aku tidak percaya.
Kau pasti menjadikan kedua adikmu sebagai alasan"kata Lind"Terserah saja.
Tapi kau akan tetap ikut denganku"kata Dylan"Itu tidak akan terjadi"kata Lind
Dylan dan Lind terus saja berdebat setelah masuk ke dalam kelas.
Sementara ketiga pasangan lain yg berada di dekat mereka sedang sibuk dengan pasangan mereka masing-masing.Perdebatan keduanya masih berlanjut sampai guru yg akan mengajar jam berikutnya sudah berada di dalam kelas.
Barulah keduanya bisa diam dan menghentikan perdebatan mereka."Baiklah untuk jam musik kali ini kita akan melakukan pembelajaran di dalam ruang musik"kata seorang guru wanita
Semua murid langsung berdiri dari duduknya kemudian mengikuti sang guru yg telah berjalan lebih dulu ke ruang musik.
"Untuk pelajaran kali ini kita akan latihan menyanyi.
Jadi jika ada di antara kalian yg ingin menyumbangkan sebuah lagu silahkan maju ke depan"kata sang guruPara siswa siswi yg berada di ruang musik mulai berbisik-bisik dengan rasa penasaran sipakah di antara mereka yg akan menymbangkan sebuah lagu.
Pembicaraan mereka semua terhenti saat ada seorang remaja pria yg mengajukan diri"Saya akan menyumbangkan lagu yg pertama"kata seorang remaja pria yg tak lain adalah Marvin
Kini semua pandangan siswa siswi di sana beralih pada putra kedua sang pemilik sekolah.
Mereka jadi penasaran apakah Marvin benar-benar akan menyumbangkan sebuah lagu"Baiklah Mr.Grey,silahkan maju kalau begitu"kata sang guru
Marvin langsung berdiri dari duduknya dan menggandeng tangan Andy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With Werewolf
WerewolfBook 2 dari cerita My Beauty Little Mate. cerita ini mengandung unsur BL M-PREG untuk usia 18+ thun ke atas. Bagi kalian yg gak berminat silahkan cari cerita lain tanpa meninggalkan kesan yg buruk. First updete 15 sep.2018