Chapter .74.

5.4K 432 14
                                    


Sudah sebulan lamanya Dylan dan yg lainya menjalani status baru mereka sebagai seorang Ayah.

Mereka menjalaninya dengan penuh suka cita walaupun kadang kala para Ayah muda itu harus di buat sangat kerepotan saat turun tangan langsung mengurus bayi-bayi kecil mereka tanpa adanya bantuan dari istri mereka.

Seperti pagi hari di akhir pekan ini..

Dylan dan yg lainya sudah di buat bingung karena tiba-tiba saja anak mereka sudah menangis di pagi hari sedangkan mereka baru saja tertidur beberapa jam lalu setelah semalaman mencoba menenangkan anak mereka yg agak rewel.

"Dylan,apa kalian semua butuh bantuan..?"kata Lind dari arah dapur dengan suara agak kuat

Kebiasaan pagi Lind dan yang lainya setelah menikah dan memiliki anak adalah sibuk memepersiapkan sarapan pagi untuk suami mereka di bantu oleh Kenneth dan para omega yg lainya.

"No..Baby..
Lanjutkan saja pekerjaan kalian di dapur.."kata Dylan yg mencoba menenengkan Diaz dengan menggendongnya

"Kenapa mereka tidak kunjung tenang juga"kata Liam yg mencoba memberikan susu untuk Chesa

Bobby yg kebetulan lewat di depan kamar bayi sahabatnya langsung berhenti di depan pintu masuk.

"Apa kalian perlu bantuanku?"tanya Bobby

"Tidak terimakasih..
Kami ingin merasakan rasanya kerepotan menjadai seorang Ayah"kata Marvin

"Ayolah Ryan sayang..
Kenapa sejak tadi Anak Daddy terus menangis hemm.."kata Eric yg menggendong Ryan

"Mungkin saja mereka buang air.."kata Bobby

Dylan dan yg lainya langsung berhenti sesaat sebelum mereka menidurkan anak mereka di atas tempat tidur dan memeriksa pakaian anak mereka.

"Emmh...ini bau sekali"kata Marvin setelah melihat Marvis tampak buang Air

"Kalian harus menggantinya atau kulit anak kalian akan terkena iritasi"kata Bobby

"Sepertinya Shane juga buang Air"kata Dylan yg menatap ngeri ke arah anaknya yg tampak sedang tersenyum

Para Ayah muda itu mencoba mengganti pakaian bayi mereka walaupun terlihat jelas raut wajah pucat sekaligus rasa mual di perut mereka.

Bahkan Marvin dan Liam sampai harus menggunakan penjepit baju hanya untuk menutup penciuman mereka dari bau-bau yg membuat perut mereka terasa semakin mual.

"Kenapa Billy bisa tahan setiap pagi harus melakukan ini.."kata Eric yg perlahan-lahan menggantikan pakaian kotor Ryan dengan pakaian yg baru walaupun perutnya sudah terasa sangat mual

"Itu sudah menjadi kebiasaan para istri sehingga mereka akan tampak biasa saja melakukan tugas seperti ini"kata Bobby

Dylan dan yg lainya terus berusaha menggantikan pakaian kotor anak mereka dengan pakaian yg baru.

Bahkan Archer dan saudaranya yg lain juga sudah berada di depan pintu masuk kamar bayi Dylan dan yg lainya karena masih mendengar suara tangisan Diaz dan Marvel

"Tunggu sebentar sayang..
Daddy sudah selesai dengan adikmu"kata Marvin yg buru-buru saja mengganti pakaian Marvel

Archer dan yg lainya hanya tertawa geli saat melihat para Ayah muda itu yg tampak sekali kerepotan.

"Akhirnya selesai juga.."kata Dylan setelah selesai menggantikan pakaian Diaz

"Akhirnyaa.."kata Marvin sambil menghela nafas lega karena demi apapun perutnya sudah sangat mual mencium bau aneh dari pakaian anak mereka.

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang