Chapter .7.

8.3K 695 74
                                    


Di hari kedua sekolah Marvin menyempatkan diri untuk membelikan Andy banyak sekali coklat.

Sebenarnya Marvin ingin membelikan bunga atau boneka untuk Andy agar terlihat lebih romantis..
Tapi..Andy adalah seorang pria..
Mana mungkin Marvin akan membelikan Matenya boneka dan bunga..

Akhirnya Marvin memilih membelikan sekotak besar coklat yg sama seperti yg di belinya kemarin untuk adik-adiknya..

Sesampainya di sekolah Dyaln dan Marvin segera menuju kelas pertama mereka.
Sepanjang perjalanan ke kelas, tatapan takjub dan kagum dari siswa siswi di sepanjang lorong terus mereka abaikan.
Mereka sudah mempunyai Mate sekarang..
Jadi untuk apa mereka melirik orang lain.

Sesampainya di kelas,Eric dan Liam sudah berada di sana bersama Mate mereka masing-masing.

"Selamat pagi kawan"sapa Marvin pada sahabatnya yg lain

"Pagi juga Bro"jawab Liam

"Selamat pagi Dylan"kata Ben

"Pagi juga Ben"jawab Dylan

"Ini bunga milik siapa?"tanya Dylan saat melihat setangkai mawar di atas meja

"Itu ku bawakan untuk Billy..
Tapi dia malah tidak mau menerimanya"kata Eric

"Perlu kau ingat..
Aku seorang pria bukan wanita..
Jadi aku tidak membutuhkan bunga darimu"kata Billy sambil kembali membaca novel yg di pegangnya

Eric langsung lesu melihat sikap dingin Matenya.
Apa yg harus di lakukan agar Billy terkesan padanya..

"Andy,ini untukmu"kata Marvin sambil memberikan sekotak besar coklat pada Andy

"Apa ini?"tanya Andy

"Coklat..
Bukankah kau suka coklat?"tanya Marvin

"Hemm..
Aku suka sekali...
Terima kasih Marvin"kata Andy sambil tersenyum

"Apapun untukmu Andy"kata Marvin

Wajah Andy langsung bersemu merah mendengar jawaban dari Marvin.
Segera Andy mengalihkan pandanganya ke arah lain agar Marvin tidak mengetahui kalau dirinya tengah merasa malu.

Sementara itu Marvin tersenyum kecil melihat tingkah manis matenya yg tengah malu.

"Billy kau mau...
Ini terlalu banyak..."kata Andy sambil mengalihkan pembicaraan agar rasa malunya segera hilang

"Hemm...
Baiklah aku mau"kata Billy sambil mengambil sebatang coklat dari kotak yg di sodorkan Andy

"Hemm..ini enak...
Marvin perhatian sekali padamu...
Kalian akan jadi pasangan yg serasi jika saling berpacaran"kata Billy setelah memakan coklat yg di berikan Andy.

Marvin langsung tersenyum senang mendengar pujian dari Billy.
Sementara wajah Andy kembali bersemu merah mendengar perkataan Billy...
Berpacaran dengan Marvin??
Mana mungkin dirinya bisa menolak..

"Aku tidak masalah...
Itupun jika Andy mau denganku"kata Marvin dengan sangat santai

Andy langsung terkejut mendengar perkataan spontan dari Marvin.
Apa remaja tampan di sebelahnya ini sedang menyatakan cinta dan memintanya menjadi kekasih.

"Hei..Marv..
Caramu menyatakan cinta pada Andy sungguh tidak romantis"kata Liam

"Ohh...apa perlu aku menyatakan perasa'anku di depan semua murid di sekolah ini agar mereka semua tahu kalau aku menyukai Andy?"kata Marvin

"Noo..itu tidak perlu sama sekali!
Aku mau jadi pacarmu saat ini juga"kata Andy dengan sepontan

Marvin langsung menyeringai senang karena sendari tadi dirinya sudah menunggu kalimat itu keluar dari bibir Mate manisnya.
Dan dengan sedikit pancingan semua rencanaya sudah berjalan lancar..

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang