Chapter .14.

7.7K 680 63
                                    


Hari sudah mulai menjelang pagi..
Billy membuka matanya secara perlahan karena masih merasa enggan untuk meninggalkan kenyamanan yg kini tengah di rasakanya..

Perlahan mata itu terbuka dan pandangan mata Billy langsung jatuh pada wajah tampan Eric yg berada di depanya.
Billy tersenyum kecil melihat betapa damai wajah remaja tampan yg menjadi jodohnya itu.

Billy membelai pelan seluruh wajah Eric mulai dari pipi,mata, hidung dan bibir Eric.
Billy sangat menganggumi semua yg ada pada diri Eric.
Walaupun kedua saudaranya memiliki wajah yg tampan tapi bagi Billy,hanya Eric lah yg paling tampan.

Billy mendekatkan wajahnya dan mengecup sekilas bibir Eric sebelum dirinya bangun..

"Kenapa hanya sebentar.."kata Eric dengan suara khas orang bangun tidur dan mata masih terpejam

"Aku harus membantu yg lainya menyiapkan sarapan pagi..
Jadi aku tidak bisa berlama-lama"kata Billy

"Kau bisa memasak?"tanya Eric sambil membuka matanya

"Hidup sendirian memaksaku untuk melakukan semuanya sendiri..
Jadi memasak sudah menjadi hal yg biasa untuku"kata Billy

"Kau memang calon ibu yg baik.."kata Eric

"Sudahlah...
Aku harus membantu yg lainya menyiapkan sarapan"kata Billy sambil beranjak dari tempat tidur

Saat hendak melangkahkan kakinya ke kamar mandi,langkah Billy terhenti karena Eric menahan sebelah tanganya

"Ada apa?"tanya Billy dengan alis berkerut heran

"Kau melupakan sesuatu"kata Eric

"Melupakan apa?
Aku tidak merasa melupakan apapun"kata Billy

"Morning kiss..
Kau melupakan itu"kata Eric

"Bukankah aku sudah memberikanya"kata Billy

"Itu bukan morning kiss jika kau hanya mengcup sekilas bibirku"kata Eric

"Itu sama saja"kata Billy

"Ayolah Baby..
Atau aku harus memaksamu lebih dulu..
Jangan harap kau bisa bangun dari ranjang ataupun berjalan dengan benar jika aku sampai memaksamu"kata Eric dengan seringai kecil di bibirnya..

Billy langsung melotot horor mendengar ucapak kekasihnya itu.
Dirinya tahu benar maksud perkataan dari kekasih tampanya itu..

"Aku akan menghajarmu jika berani berbuat macam-macam denganku"kata Billy

Eric tersenyum kecil mendengar perkataan dari remaja manis di depanya.
Dengan cepat Eric menarik tangan Billy sampai remaja itu kembali jatuh di atas ranjang.

Eric segera mengunci tubuh kecil Billy di bawahnya dan menatap wajah manis kekasihnya itu.
Pipi Billy langsung bersemu merah saat menyadari mata abu-abu kekasihnya menatap dengan lekat ke arahnya

"Apa kau akan tetap memukulku jika aku bisa membawamu terbang sampai ke surga?"tanya Eric

"Kau bukan uncle Angelo..
Jadi mana mungkin kau bisa terbang"kata Billy

"Aku akan membawamu terbang dan aku akan sangat senang jika kau menyebutkan namaku di sela desahanmu"kata Eric..

Wajah Billy tambah memerah mendengar perkataan dari Eric.

"Menyingkirlah...
Atau aku akan benar-benar memukulmu"kata Billy

"Berikan aku morning Kiss yg sebenarnya maka aku akan menyingkir"kata Eric

Billy menghela nafas panjang dan segera menarik wajah kekasihnya untuk semakin mendekat.
Billy langsung mencium bibir Eric sesuai dengan permintaan kekasihnya..

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang