Chapter .21.

7.6K 650 60
                                    


Sore harinya Dylan terpaksa harus mengantarkan Lind pulang ke rumahnya.
Walaupun adik-adiknya meminta Lind untuk menginap lagi untuk malam ini,namun mereka tidak bisa berbuat banyak saat Kenneth mengatakan Lind mempunyai urusan yg harus di selesaikan.

Jujur saja Dylan sangat tidak rela jika Mate manisnya harus pulang.
Dylan masih ingin berduaan dengan Lind,tidur bersama,membuat Lind kesal atau mencuri ciuman dari mate manisnya.

"Kak Lind harus sering datang lagi kemari"kata Andrew

"Kakak tidak bisa berjanji..
Tapi kakak akan coba usahakan"kata Lind

"Baiklah,kami akan menunggu kak Lind"kata Mike

"Baiklah kalau begitu kakak pulang dulu...
Kalian baik-baik di sini...
Jadilah anak baik"kata Lind

"Tentu...
Kami kan memang anak baik"kata Nathan

"Kami anak baik...
Jadi kami tidak akan nakal..
Benar kan big bro Marv?"kata Rafa

"Ya kalian memang terlalu baik sampai sering sekali menjahiliku"kata Marvin yg mencibir anak-anak kecil di sana

"Big bro Marv tidak sopan sekali.."kata Niel

Marvin langsung mendengus kesal mendengar ucapan sepupu kecilnya.
Mereka memang jahil dan nakal sekali.
Tapi mereka tidak pernah mau mengaku.

Lind tertawa kecil mendengar percakapan antara Marvin dan anak-anak di sana.
Semalam bersama mereka membuat Lind paham jika anak-anak kecil itu suka sekali menjahili Dylan dan Marvin.

"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu"kata Lind

"Hati-hati di jalan..
Dylan jangan membawa mobilmu terlalu kencang"kata Kenneth yg juga berada di sana

"Baiklah papa..
Kalau begitu aku pergi dulu"kata Dylan sambil mencium pipi Kenneth

Lind memasuki mobil Dylan lebih dulu setelah berpamitan dengan Kenneth.
Meninggalkan sang pemilik mobil yg sedang berjalan mengikutinya dari belakang.

"Kau lama sekali"kata Lind

"Papa menasehatiku agar tidak membawa mobil terlalu kencang"kata Dylan

"Dan kau mendengarkanya"kata Lind sambil tertawa mengejek

"Aku akan menuruti apapun yg di katakan oleh papa karena aku tidak mau calon istriku terluka di jalan"kata Dylan sambil menyalakan mesin mobil

Wajah Lind yg awalnya terlihat senang karena berhasil mengejek Dylan langsung berubah menjadi masam.
Entah ini kali ke berapa Dylan menyebutnya sebagai calon istri

"Aku bukan calon istrimu dasar sialan"kata Lind sambil meninju lengan Dylan

"Suka atau tidak kau memang akan jadi istriku"kata Dylan

"Itu tidak akan pernah terjadi"kata Lind

"Aku akan membuatnya terjadi"kata Dylan

"Itu tidak akan mungkin"kata Lind

"Akan ku buat menjadi mungkin"kata Dylan dengan sangat santai

Lind malah bertambah kesal mendengar perkataan Dylan.
Demi apapun remaja tampan di sampingnya ini benar-benar menyebalkan.

"Dengar kata-kataku tuan pemaksa..
Aku.tidak.akan.pernah.menjadi.istrimu!"kata Lind sambil menekan setiap kalimat yg di ucapkanya

"Dan dengarkan aku baik-baik tuan putri.
Kau.akan.jadi.istriku.suka.ataupun.tidak"kata Dylan yg meniru gaya berbicara Lind

"Dasar brengsek..
Jangan memanggilku tuan putri..
Aku bukan perempuan"kata Lind yg sekali lagi meninju lengan berotot Dylan

"Bahkan pukulanmu tidak terasa sakit sama sekali.
Itulah mengapa kau lebih cocok menjadi tuan putri"kata Dylan sambil tersenyum melihat wajah Lind yg tampak memerah

My Destiny With WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang