Selama jam pelajaran berlangsung tidak satupun penjelasan dari guru yg berada di depan kelas dapat Lind pahami.Remaja manis itu masih memikirkan kejadian yg selalu di alami belakangan ini.
Terutama saat mulai mengenal Dylan.
Awalnya kehidupanya baik-baik saja,berkencan dengan pacar wanitanya hampir setiap hari,berganti pacar hampir setiap minggu ataupun melakukan one nigth stand dengan wanita-wanita yg menggodanya..Tapi lihatlah dirinya saat ini..
Semenjak dirinya bertemu dengan Dylan di kantin sekolah dulu,entah mengapa ada sedikit perasaan aneh di dalam hati Lind.Remaja tampan itu memang selalu membuatnya kesal.
Selalu menciumnya di saat-saat tertentu dengan sesuka hatinya.
Namun nyatanya tidak ada perlawanan sama sekali yg dirinya berikan pada Dylan.
Saat bibir remaja tampan itu menyentuh bibirnya,entah mengapa rasanya otak Lind langsung kosong."Ck..sial.."kata Lind dengan suara pelan
Bobby dan Rico yg duduk di samping Lind jadi bingung sendiri dengan tingkah sahabatnya itu.
Sejak tadi Lind selalu melamun dan sesekali ketahuan mencuri pandang ke arah Dylan.
Sebenarnya ada apa dengan sahabat mereka yg satu itu"Ada apa kawan?
Ku lihat sejak tadi kau melamun dan tidak fokus"kata Rico"Itu benar..
Dan ku lihat kau sesekali mencuri pandang ke arah Dylan"kata Bobby"Aku tidak apa-apa...
Hanya sedang memikirkan sesuatu"kata LindRico dan Bobby saling pandang sesaat.
Mereka agak heran dengan keadaan Lind saat ini..Tak lama jam pelajaran pertama telah usai.
Semua murid berhambuaran keluar kelas dengan tujuan yg berbeda-bedaDylan berjalan ke arah Lind yg masih membereskan buku-buku miliknya.
Setelah jarak keduanya sudah sangat dekat,Dylan menghentikan langkahnya tepat di samping Lind.Lind langsung mengetahui siapakah yg berdiri di sampingnya.
Wangi parfum yg sangat familiar di indara penciumanya sudah dapat Lind tebak.
Siapa lagi kalau bukan Dylan yg suka sekali mencari masalah denganya"Ada apa lagi sekarang?"tanya Lind dengan ketus
"Kau masih marah karena aku menciumu tadi pagi?"tanya Dylan
Perkataan Dylan barusan sukses membuat Bobby dan Rico terkejut dengan mata terbelalak lebar.
Jadi ini alasan Lind melamun sejak tadi"Ah...pantas saja sejak tadi kau ketahuan mencuri pandang ke arah Dylan"kata Bobby
Dylan mengangkat sebelah alisnya mendengar perkataan Bobby.
Sementara Lind sendiri langsung mendengus kesal mendengar perkataan sahabatnya.
Mulut Bobby benar-benar tidak dapat menjaga rahasia"Ohh..jadi sekarang kau mulai tertarik denganku"kata Dylan sedikit menggoda Lind
"Jangan harap aku tertarik denganmu"kata Lind
"Mengakulah..aku tidak masalah jika kau menyukaiku..
Kau calon istri yg cocok untuku"kata DylanBobby dan Rico langsung terbahak mendengar perkataan Dylan.
Demi apapun sangat tidak bisa di bayangkan jika Lind yg sering bergonta-ganti pasangan menjadi istri Dylan"Kalian berdua berhentilah tertawa..
Tidak ada yg lucu sama sekali di sini"kata Lind"Ah..maaf..maaf kawan...
Aku hanya tidak bisa membayangkan bagaimana jika kau benar-benar menjadi istri Dylan"kata Rico masih dengan sedikit tertawa"Dasar sialan..
Aku tidak akan pernah menjadi istri si brengsek Dylan"kata Lind"Hei..dia cocok untukmu..
Dia suami yg pas seandainya kalian benar-benar menikah"kata Bobby
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With Werewolf
WerewolfBook 2 dari cerita My Beauty Little Mate. cerita ini mengandung unsur BL M-PREG untuk usia 18+ thun ke atas. Bagi kalian yg gak berminat silahkan cari cerita lain tanpa meninggalkan kesan yg buruk. First updete 15 sep.2018