Setelah jam pelajaran pertama selesai,Dylan langsung menyeret Lind agar ikut bersamanya ke kantin sekolah bersama yg lainya.Awalnya remaja manis itu menolak dan hendak melarikan diri dari Dylan.
Tapi anehnya kedua kakinya tidak bisa bergerak sama sekali dari tempat duduknya.Lind awalnya sudah takut luar biasa karena mengira kakinya tiba-tiba saja lumpuh.
Namun saat Dylan menariknya untuk berdiri dan mengikutinya ke kantin sekolah,kedua kakinya baik-baik saja.Remaja manis itu sangat bingung dengan apa yg di alaminya barusan.
Namun Lind mengabaikan hal itu karena tidak ada hal-hal aneh yg terjadi padanya.."Kau mau pesan apa Baby?"tanya Dylan
"Terserah kau saja.
Dan Jangan memanggilku seperti itu di depan orang lain.
Itu menjijikan"kata Lind"Ohh..jadi tidak masalah jika kita hanya berdua?"kata Dylan
"Berhentilah mengatakan hal yg tidak akan pernah terjadi"kata Lind
"Itu akan segera terjadi"kata Dylan
"Itu tidak akan terjadi"kata Lind
"Itu akan segera terjadi Baby..
Akan ku pastikan itu"kata Dylan sambil tersenyum"Berhenti mengatakan hal menjijikan seperti itu.
Kau membuatku mual"kata Lind"Mual??
Memangnya kau sedang hamil?"tanya BenLind langsung melotot horror mendengar pertanyaan dari Ben.
Yg benar saja..
Dirinya hanya salah bicara tadi"Kalau Lind benar-benar hamil,dia pasti mengandung anak Dylan"kata Liam sambil tertawa kecil
"Uhh..aku jadi tidak sabar ingin punya anak sendiri"kata Ben sambil memeluk Liam
"Apa kau juga ingin segera punya anak Baby?"tanya Marvin pada Andy
"Mana mungkin aku bisa hamil?"tanya Andy
"Itu mungkin saja"kata Marvin
"Bagaimana denganmu Honey?"tanya Eric yg juga tidak mau ketinggalan
"Tidak untuk sekarang"kata Billy sambil membalik halaman buku yg di bacanya
Eric menghela nafas panjang mendengar perkataan mate manisnya.
Sepertinya tidak berhasil untuk yg kesekian kalinya.Sementara itu Dylan malah tersenyum melihat interaksi orang-orang di sekitarnya.
Berbeda dengan Lind yg memandang aneh Dylan yg sedang tersenyum"Kau,kenapa masih di sini..
Bukankah tadi kau bilang ingin memesan sesuatu...
Cepatlah...
Aku sudah lapar"kata Lind dengan wajah merajuk seperti anak kecil"Ahh...iya tunggu sebentar...
Aku akan segera kembali"kata Dylan sambil melangkahkan kakinya untuk memesan makanan di ikuti oleh sahabatnya yg lain"Jadi bagaimana?"tanya Andy sambil memandang ke arah Lind
"Bagaimana apanya?"tanya Lind yg tidak mengerti
"Bagaimana hubunganmu dan Dylan"kata Ben yg ikut dalam pembicaraan itu
"Itu benar...
Sejauh mana hubunganmu dengan saudara tertuaku"kata Billy sambil menutup buku yg di bacanyaLind sempat bingung untuk menjawab pertanyaan ketiga orang di depanya...
Apakah dirinya harus jujur atau mengalihkan pembicaraan"Tidak ada perkembangan apapun..
Aku tidak suka dengan anak itu..
Jadi jangan menayakan pertanyaan yg tidak perlu"kata LindNamun Andy,Billy dan Ben tidak mempercayai hal itu.
Terutama saat melihat rona merah di wajah Lind..
Remaja manis itu sudah pasti tengah berbohong
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny With Werewolf
WerewolfBook 2 dari cerita My Beauty Little Mate. cerita ini mengandung unsur BL M-PREG untuk usia 18+ thun ke atas. Bagi kalian yg gak berminat silahkan cari cerita lain tanpa meninggalkan kesan yg buruk. First updete 15 sep.2018