PLAYING NOW: I'M A MESS - BEBE REXHA
___
Sekarang atau 50 tahun lagi
___Namun ada satu orang yang terlihat berbeda dari yang lainnya. Dan dia terlihat tampan.
---
Sasha memperhatikan laki-laki tersebut hingga akhirnya laki-laki itu berbelok dan menghilang dari pandangan Sasha.Sasha dan Ardi berjalan hingga sampai didepan ruangan yang didepan pintunya bertuliskan 'Kepala Sekolah'.
Sasha mengikuti Ardi yang memasuki ruang kepala sekolah tersebut. Dan sesampainya didalam, ayahnya dan kepala sekolah sedikit berbincang sebelum akhirnya Ardi harus segera ke kantor.
Sasha yang dengan berat hati tetap berada di ruang kepala sekolah tanpa ayahnya h. Sasha hanya bisa memainkan jari-jarinya.
Sebenarnya Sasha bisa saja memainkan sosial medianya, namun semalam Nadin mengingatkan Sasha untuk menjaga sopan santunnya apalagi didepan guru-guru, dan kini dirinya tengah berada dihadapan kepala sekolah yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya.
Hingga akhirnya ada seorang siswa laki-laki yang memasuki ruangan tersebut.
"Selamat pagi pak, tadi saya diperintahkan Bu Anas untuk segera ke ruangan bapak," ucap laki-laki tersebut yang membuat Sasha menolehkan kepalanya ke arah laki-laki tersebut.
"Antar dia ke kelas IPS 3 dan sewaktu jam istirahat tiba, ajak dia mengelilingi lingkungan sekolah," Ucap kepala sekolah tersebut.
"Baik Pak, kalau begitu saya izin pamit," ucap laki-laki tersebut dengan tegas membuat Sasha sedikit terpana.
Teringat saat masih di sekolah lamanya, satu-satunya teman laki-laki yang rela mendengarkan segala keluh kesah Sasha tentang ayahnya yang tidak mau memberikan uang pada Sasha sehingga Sasha tidak dapat mengikuti pre-order album boygrup kesukaannya dan dia juga satu-satunya teman Sasha yang rela meminjamkan beberapa lembar uang seratus ribuan yang hanya Sasha gunakan untuk membeli k-stuff.
Dan temannya tersebut, berbanding terbalik dengan laki-laki yang berada dibelakangnya. Dari cara bicaranya hingga cara berdirinya.
Sasha tersentak kaget karena tiba-tiba ada yang menyentuh pundak,"Masih mau tetap disini atau ke kelas?"
Sasha mendengar suara itu, tapi suara itu bukan suara laki-laki tetapi suara perempuan. Sasha segera menoleh kebelakang dan menemukan seorang perempuan yang tengah berdiri disamping laki-laki tersebut sambil tersenyum kearahnya.
"Udah ngelamunnya?" suara laki-laki tersebut kembali terdengar.
Sasha segera berdiri dan tersenyum menahan malu.
"Ya sudah pak, kami pamit," ucap perempuan tersebut yang segera diangguki oleh kepala sekolah.
Sasha mengikuti dua orang didepannya tanpa berbicara sepatah katapun. Jika saja dirinya tidak memikirkan temannya mungkin dia tidak akan semalu ini.
Tiba-tiba perempuan tersebut menyamakan langkahnya dengan langkah Sasha.
"Oh iya, kenalin nama gue Rachel, dan dia cowok yang judesnya minta ampun, namanya Arka,ketua OSIS SMA Pelita Nusantara"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasha-Evanescent (COMPLETED)
Teen Fiction[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers] Usahakan untuk memberikan vote dan komentar...