Happy reading,
---
Kini semua berubah, hidupnya penuh dengan luka saat sebelumnya dia nampak baik-baik saja dengan kehidupannya - Sasha
---Vrila menyentuh tombol panggilan telephone yang ada diroom chat Dava dengan Sasha.
---
Kini Sasha sudah berada disalah satu rumah sakit yang berada di Jogja bersama Nata.Setelah selesai makan, Nata segera mengajak Sasha ke rumah sakit.
Sasha berjalan mengikuti Nata yang telah berjalan didepannya.
Mereka berjalan hingga pada akhirnya Nata berhenti didepan pintu salah satu ruangan.
"Apapun yang nyokap gue bakal bilang, jangan dimasukin hati ya Sha," ucap Nata.
Sasha hanya mengangguk dan setelah itu mereka benar-benar telah masuk kedalam ruangan tersebut.
"Ma," panggil Nata pada perempuan baruh baya yang tengah berbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.
Nata dan Sasha mendekat ke arah ranjang.
Rayu wajah terkejut nampak pada wajah Sasha. Ia tidak menyangka jika mama Nata yang terakhir bertemu dengannya adalah wanita yang tengah berbaring diatas brankar dengan banyak peralatan medis. Saat Sasha bertemu dengan mama Nata terakhir kali, mama Nata sangat sehat tanpa kurang sedikit apapun. Namun kini, ia tengah berjuang dengan penyakitnya yang Sasha tidak ketahui.
"Ma, Sasha ada disini," panggil Nata pada mamanya lagi.
Mata perempuan yang sedari tadi tertutup dengan perlahan terbuka matanya.
Senyum lemas nampak pada perempuan tersebut.
"Ini Sasha?" tanya perempuan tersebut sambil mengusap punggung tangan Sasha.
Sasha hanya mampu mengangguk. Bahkan dari suaranya saja Sasha tahu jika mama Nata dalam keadaan sangat lemas.
"Kamu datang sayang, tante rindu sama kamu," ucapnya.
"Maafin Sasha Tante, Sasha baru datang," ucap Sasha dengan air mata hampir menetes.
Jika saja ia tidak bertemu dengan Nata mungkin ia tidak akan bertemu dengan wanita paruh baya yang dulu pernah dekat dengannya ini.
"Mama makan dulu ya," tawar Nata yang sedari tadi diam.
Nata yang baru saja akan meninggalkan nyuapkan sesendok bubur pada mamanya, tiba-tiba mamanya menepis tangan Nata hingga sendoknya terjatuh.
Sasha yang sedari tadi tengah mengusap punggung tangan mama Nata terkejut dengan apa yang dilakukan oleh perempuan paruh baya didepannya tersebut.
Tanpa berkata sepatah katapun, Nata mengambil sendok yang telah jatuh dan menggantinya dengan yang baru.
"Makan Ma," Nata kembali berusaha menyuapi mamanya lagi.
"Jauhkan tangan kamu dari saya," ucapnya lirih tanpa memandang Nata sama sekali.
Bagaikan petir disiang hari, Sasha kembali dibuat terkejut dengan apa yang mama Nata lakukan.
Ada apa dengan Nata dan mamanya selama satu tahun terlahir, setahu Sasha, Nata dan mamanya sangat baik hubungannya.
"Kamu bisa keluar dan terima kasih sudah membawa calon menantu yang saya inginkan," ucap mama Nata lagi.
Tanpa diminta dua kali Nata segera menaruh buburnya dan keluar.
Kepergian Nata membuat tanya dipikiran Sasha semakin besar.
Dan tunggu, terima kasih sudah membawa calon menantu yang saya inginkan. Sasha tidak paham dengan kalimat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasha-Evanescent (COMPLETED)
Teen Fiction[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers] Usahakan untuk memberikan vote dan komentar...