Don't forget to vote, comments, and share 🌟🌟
----
I'm jealous
----"I love you more. Please don't leave me even I make some mistakes in our relationship because I can't tell you about something. But you must trust me, I won't to betrayed you, forever," ucap Dava sambil mengusap pelan kepala Sasha.
---
Kini, Sasha dan Dava telah berada di rumah Dava sejak satu jam yang lalu, tepatnya di ruang keluarga. Awalnya Sasha sedikit ragu untuk menerima ajakan Dava karena ia memang belum pernah bertemu dengan keluarga Dava sebelumnya, namun saat mengingat Dava yang sangat dekat dengan keluarganya membuat Sasha juga ingin dekat dengan keluarga Dava.Sasha tidak menyangka jika Dava yang sedikit urakan ternyata memiliki seorang ibu yang sangat dekat dengannya. Dan juga jangan lupakan keponakan Dava, Lucio, rupanya Dava telah menjadi om yang baik bagi Lucio. Sasha tidak hanya mendengar kata-kata manis tentang Dava dan Lucio dari orang lain, Sasha melihatnya sendiri dari awal Dava sampai di rumahnya yang langsung disambut Lucio dan bagaimana Dava sekarang menyuapi Lucio makan.
"Lucio, kasian auntie Sasha kalau uncle Dava sama kamu terus," ucap Dara sambil menopang kepalanya dengan tangannya.
"Sama mommy ya," bujuk Dara pada anaknya.
Lucio nampak menggeleng tegas dan semakin menempel pada Dava.
"Gak apa-apa kok Kak," kini Sasha ikut bersuara.
Sasha melihat bagaimana perhatiannya Dava terhadap Lucio yang melebihi perhatian dirinya pada kedua adiknya, Ara dan Nio. Namun tunggu, perhatian dirinya pada kedua adiknya dan perhatian Dava pada keponakannya bisa sangat berbeda juga karena Ara dan Nio tidak kau menuruti perkataannya berbeda dengan Lucio yang menurut pada Dava.
"Auntie Sasha, I want to say something with you," tanya Lucio.
"Sure, what it is?" tanya Sasha balik pada Lucio dengan tersenyum.
Lucio nampak malu-malu saat mendekati Sasha hingga pada akhirnya ia duduk dipangkuan Sasha dan membisikkan sesuatu.
"You're so beautiful," bisik Lucio.
Namun bisikan Lucio tersebut tidak pas karena semua orang di ruangan tersebut dapat mendengar apa yang dikatakan Lucio dan membuat semua orang tertawa.
"Really? Oh thank you Lucio. You make me happy with your words," ucap Sasha sambil mencium pipi kanan Lucio yang membuat Lucio langsung menyentuh pipinya.
"Lucio sayang auntie Sasha," ucap Lucio.
"Me too," balas Sasha.
Suara tawa yang mendominasi adalah tawa Dara, ia tidak menyangka jika anaknya bisa melakukan hal tersebut pada orang yang baru dikenalnya, karena biasanya Lucio hanya mengatakan itu pada dirinya atau keluarganya yang lain. Dan satu orang yang tidak tertawa, yaitu Dava.
"Cucu grandma bisa aja. Dav, jagain Sasha sana," ucap Sooya bercanda jika Lucio akan merebut Sasha dari Dava.
"Lucio, sini, uncle mau bilang sesuatu," ucap Dava.
Ingat, Lucio adalah anak yang menurut pada Dava. Lucio berdiri dari pangkuan Sasha dan kembali pada Dava.
"Auntie Sasha itu milik uncle, Auntie Sasha is mine," ucap Dava dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Lucio mengangguk, ia tahu hal itu.
"Mom, I'm sleepy," ucap Lucio pada Dara.
Dara mengendong Lucio dan segera berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasha-Evanescent (COMPLETED)
Teen Fiction[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers] Usahakan untuk memberikan vote dan komentar...