Dasha-47 📺Hug Me📺

959 68 5
                                    

---
Menangislah. Aku akan tetap disini untuk menghapus air matamu saat air mata itu membasahi pipimu-Sasha
---

Tanpa berpikir lama, Sasha berlari menuju tempat Nata berada dan langsung memeluk Nata.

Biarkan sejenak Sasha melupakan apa yang telah Nata perbuat padanya dulu.
---
"Syukurlah belum berdering," ucap Dava saat ia berhasil merebut ponselnya dari Vrila.

"Sampai kapan kamu akan diam? Come on, you must solve your problem," ucap Vrila dengan wajah melasnya.

"Ayo ke supermarket," Dava menarik Vrila untuk menuju halte bus diseberang jalan.

Vrila hanya dapat mengumpati dalam hati. Dava benar-benar keras kepala. Dan Vrila benci orang yang keras kepala. Ia akan segera menjalankan rencananya.

Sasha memeluk Nata dengan erat, berharap ia dapat menjalurkan rasa tenang pada Nata.

Nata membalas pelukan Sasha dan didalam pelukan Sasha, Nata menumpahkan semua air mata yang selama ini ia pendam sendiri.

Selama ini Nata berpikir jika sudah tidak ada yang peduli padanya lagi, namun sekarang, orang yang dulu pernah ia lukai adalah orang yang datang dan merangkulnya.

Dosa apa yang telah ia perbuat pada Sasha. Jika waktu dapat diulang, Nata tidak akan melakukan hal bodoh dengan menghianati Sasha. Nata akan menjaga semua kepercayaan yang Sasha berikan padanya. Namun itu semua hanya angan, waktu sudah berlalu sangat jauh.

"Lo nangis aja gakpapa, gue ada disamping lo. Ditas gue ada tisu, jadi lo jangan takut kalo wajah lo bakal basah. Lo emang jahat sama gue, tapi biarin gue aja yang nangis, lo jangan. Lo masih ada mama lo yang harus lo rawat dan lo jaga, sedangkan gue, ayah dan bunda gue yang rawat dan jaga gue bukan gue yang rawat dan jaga mereka," Sasha mengusap punggung Nata yang bergetar.

"Makasih lo masih mau disamping gue setelah apa yang gue perbuat sama lo Sha,"

"Waktu sudah berjalan terlalu jauh dari waktu dimana lo tinggalin gue. Gue sebenarnya gak mau lagi ketemu sama lo, tapi entah kenapa hati gue bilang kalau gue harus didekat lo saat ini," ucap Sasha.

Sasha melepaskan pelukannya pada Nata, Sasha membuka tas dan mengambil tisunya.

"Lo kok masih tetap ganteng sih Nat meskipun lo nangis, kok kalau gue malah semakin jelek ya kalau nangis," Sasha mencoba menghibur Nata dengan gurauannya saat ia mengusap pipi Nata dengan tisu.

Sasha akan menurunkan egonya untuk Nata. Saat ini Nata sedang dimasa terpuruknya.

"Beruntung ya pacar lo bisa miliki lo," ucap Nata tiba-tiba.

Sasha menghentikan kegiatannya mengusap wajah Nata.

Helaan nafas terdengar dari Sasha. Sasha hanya dapat menyemogakan apa yang Nata ucapkan dalam hati.

"Lo kenapa Sha?" tanya Nata yang melihat Sasha tiba-tiba diam.

Sasha tersenyum singkat. Tidak. Ia tidak akan menceritakan masalahnya pada Nata karena bagaimana pun Nata adalah mantannya dan Nata adalah orang yang paling terpuruk saat ini.

"Gakpapa," Sasha mengusap kembali wajah Nata yang masih basah.

Nata menarik Sasha kepelukannya. Sepertinya yang sedang memiliki masalah bukan dirinya saja, namun perempuan yang sedari tadi menguatkannya ternyata adalah orang yang tengah menyembunyikan kesedihannya.

Didalam pelukan Nata, Sasha hanya diam. Jika seperti ini keadaannya, Sasha ingin sekali mengungkapkan keluh kesahnya.

"Cerita sama gue," Nata mengusap lembut kepala Sasha.

Dasha-Evanescent (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang