DASHA-33 🌵 Sasha vs Vano 2 🌵

1.1K 90 3
                                    

Bintangnya jangan lupa yaa🌷

___
I'm gonna be okay
___

"Ara udah siap? Kak Vano tekan tombolnya ya," ucap Vano.

Ara mengangkat jembolnya, pertanda dia sudah siap.

Vano pun menekan tombol memulai panggilan dan muncullah sosok Dava dilayar ponsel milik Sasha.
---
"Eh Ara, Kak Sashanya mana?" tanya Dava diseberang telephone.

"Kak Sasha? Kak Sasha lagi sibuk. Kak Dava mau ngajak Kak Sasha jalan ya? Maaf Kak, Kak Sasha nya enggak bisa," ucap Ara dengan sendirinya tanpa diberitahu Vano.

Didepan Ara kurang lebih satu meter, Vano tersenyum bangga. Bakat Ara memang tidak bisa diremehkan.

"Tapi tadi Kak Dava udah ada janji sama Kak Sasha," ucap Dava lagi.

Selesai Dava mengucapkan tersebut, Vano melambaikan tangannya supaya Ara memperhatikannya. Setelah itu, Vano menyimpan ponsel Sasha dibalik bantal.

"Bilang sama Dava. Kak Sasha enggak bisa pergi tapi kalau Kak Dava mau kesini boleh tapi jangan lupa bawa makanan yang banyak," ucap Vano pada pada Ara.

"Siap Kak Vano. Tapi nanti makanannya dibagi sama Ara juga," ucap Ara.

Vano mengangguk dan kemudian Vano mengambil ponselnya lagi.

"Kok gelap Ra tadi?" tanya Dava bingung.

Ara diam sebentar. Memikirkan jawaban yang tepat.

"Tadi tiba-tiba lampunya mati Kak, jadi gelap deh," ucap Ara lagi.

"Kak Sasha enggak bisa pergi Kak Dava yang ganteng. Tapi kalau Kak Dava mau kesini boleh dan jangan lupa bawa makanan yang banyak," lanjut Ara lagi.

Vano ingin sekali tertawa keras namun Vano takut Dava akan mendengarnya.

"Ara mau dibawain makanan apa?" tanya Dava dari seberang.

Ara perpikir lagi. Sebenarnya Ara dibawakan makanan apa saja mau tapi berhubung Dava yang meminta ya Ara harus memikirkannya.

"Ara mau pizza sama burger terus minumnya," Ara berpikir sebentar.

"Nggak usah deh Kak minumnya," lanjut Ara.

Nio yang sedari tadi diam duduk disamping Vano pun bergegas menuju kearah Ara.

"Kak, Nio mau burger juga ya, yang ada kejunya, dua," Ucap Nio.

Vano menatap Nio dengan bingung. Apakah ini benar-benar Nio yang pendiam dan tidak suka dengan semua kekacauan? Sepertinya cara berpikir Nio mulai berubah semenjak ada pertanyaan 'Ara mau dibawain makanan apa?'

Begitu juga dengan Ara yang kini tengah menatap Nio tanpa berkedip. Apa ini Arsenio Xavera saudara serahimnya? Batin Ara.

"Ara kenapa?" tanya Dava tiba-tiba karena melihat Ara yang memperhatikan Nio hingga tak berkedip.

Ara kemudian melihat ke arah layar lagi.

"Enggak papa Kak. Yaudah ya-"

Ucapan Ara terpotong karena Vano yang tiba-tiba menyimpan ponsel Sasha dibalik bantal lagi.

Dasha-Evanescent (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang