🌌🌌🌌BINTANGNYAAA....
---
Semuanya bukan tentang ego, namun tentang cara membuat orang disekitar merasa nyaman.
---Saat akan menuju ke mobilnya, Dava tidak sengaja berpapasan langsung dengan seseorang yang tidak asing baginya.
"Dava," panggil perempuan tersebut saat sudah berhenti didepan Dava.
---
"Mama Indah. Mama apa kabar?" tanya Dava."Mama baik-baik. Kamu sama Mama kamu gimana kabarnya?" tanya Indah balik.
"Dava sama Mama baik-baik aja Ma," ucap Dava.
Indah hanya menganggukkan kepala.
"Kamu sekarang gak pernah ke rumah Mama, gak kangen kamu sama Mama?" ucap Indah berpura-pura kesal.
Dava menatap ke bawah dan mengerucutkan bibirnya. Siapa bilang dirinya tidak merindukan Mamanya satu ini, apalagi tentang saudara tirinya, Arka.
"Ya deh besok Dava ke rumah," ucap Dava yang membuat Indah tertawa.
"Mama tunggu kamu. Yaudah Mama masuk dulu," pamit Indah sambil berjalan masuk.
Dava juga mulai melanjutkan langkahnya menuju tempat mobilnya diparkirkan.
Sesampainya dimobil, Dava menaruh semua makanan dikursi penumpang depan.
Dava mengendarai mobilnya hingga lima belas menit kedepan.
Ditempat lain, kini Sasha tengah berada di ruang keluarga ditemani Nadin dan Ardi. Tidak dengan Vano, Ara maupun Nio karena mereka bertiga tengah berada di kamar Vano dilantai atas.
"Kak pindah kali siaran tv-nya. Bunda mau lihat perabotan rumah tangga," ucap Nadin yang sedari tadi menuruti Sasha melihat drama korea.
Sasha mendelik malas kearah Nadin. Bagaimana bisa bundanya tiba-tiba ingin menonton siaran tv yang biasanya menayangkan perabotan rumah tangga saat ayahnya sedang disini padahal biasanya bundanya tidak akan beranjak dari sini sebelum drama koreanya selesai. Batin Sasha malas.
"Iya Kak pindah aja siarannya, ayah ingin lihat cara sehat terkini," ucap Ardi yang sudah berkali-kali menguap.
"Gak mau. Ayah sama Bunda kan bisa nontonnya di tv atas," gerutu Sasha.
Ardi memilih mengalah dan berjalan ke lantai atas tanpa Nadin bersamanya.
"Bunda ke atas juga sana. Nanti ngerecokin Sasha lagi," gerutu Sasha lagi.
Nadin tidak menjawab dan memilih mencari posisi nyaman.
"Kalau ada ayah bilangnya mau lihat siaran perabotan kalau gak ada drama korea," cibir Sasha pada bundanya.
Nadin tetap memilih diam dan menyaksikan drama korea yang tengah berlangsung.
Hingga sepuluh menit kemudian Sasha dan Nadin masih menyaksikan siaran drama korea hingga sebuah ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka.
"Kak, bukain sana," suruh Nadin pada Sasha.
"Mager Bun," ucap Sasha tanpa mengalihkan pandangan dadi layar televisi.
Nadin segera berdiri karena tidak ingin tamunya menunggu lama.
Saat membuka pintu, Nadin menemukan Dava disana dengan dua bungkus makanan ditangannya.
"Eh Dava, masuk sini," ucap Nadin mempersilahkan Dava masuk.
Dava tersenyum lalu ikut masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dasha-Evanescent (COMPLETED)
Teen Fiction[Demi kenyamanan dalam membaca, silahkan terlebih dahulu follow akun retjeh ini karena mungkin akan ada chapter yang diprivate. Dan kalau membaca, jangan lupa vote and comment, jangan jadi silent readers] Usahakan untuk memberikan vote dan komentar...