Dasha-49 📺 Anata Pandhito 📺

1K 92 17
                                    

JANGAN LUPA VOTE GUYS...

VOTE ITU GRATISSS GUYS KALIAN GAK PERLU KE BANK BUAT BAYAR OKAYY...

GRATISSSSS...
GRATISSSS...
GRATISSS...
GRATISS...
GRATIS...

HAPPY READING❤

---
Bukannya gue gak laku, tapi gue masih keinget masalalu-Nata
---

Baru saja Sasha akan memanggil Nata, namun Sasha mengurungkannya saat melihat Nata sedang merokok, lagi.

Dalam benaknya, Sasha bertanya-tanya apa selama ini Nata selalu merokok?
---
Sasha memilih turun dari mobil dan menghampiri Nata. Sasha perlu bicara dengan Nata soal ini. Sasha sadar dirinya bukan siapa-siapanya Nata lagi, namun Sasha perlu membicarakan ini, ini juga untuk kebaikan Nata.

"Nat," panggil Sasha saat sampai disamping Nata.

Nata menoleh ke arah Sasha dan tersenyum singkat.

"Pulang sekarang? Yuk," Nata membuang dan menginjak puntung rokoknya.

Sasha menggeleng. Ia belum ingin pulang.

"Besok gue udah balik ke Jakarta. Lo gak mau gitu kasih gue hadiah atau apa gitu. Kan kita gak tahu masih bisa ngobrol kaya gini lagi atau enggak besok," ucap Sasha sambil duduk disamping Nata.

"Lo mau apa? Kalau yang mahal-mahal gue gak punya uang," ucap Nata sambil tertawa.

Tatapan sinis terlihat dari Sasha. Dalam hati Sasha mengumpati Nata. Memangnya Nata kira ia perempuan matre atau bagaimana?

"Enggak deh gue bercanda. Lo mau apa dari gue?" tanya Nata dengan menunjukkan tatapan seriusnya.

Apa Nata akan mengabulkan permintaannya? Apa Nata tidak tersinggung?

Sasha berpikir sebentar sebelum mengucapkan itu.

"Mau apa?" tanya Nata mendesak Sasha.

"Bentar, gue lagi mikir yang mahal-mahal," ucap Sasha membuat Nata menggelengkan kepalanya.

Beberapa menit tidak ada percakapan antara Sasha dan Nata hingga pada akhirnya Sasha membuka suaranya.

"Yakin nih lo mau kabulin permintaan gue?" tanya Sasha pada Nata.

"Buruan," ucap Nata.

Sasha tersenyum lalu merebut rokok yang Nata pegang.

"Gausah ngerokok," ucap Sasha.

Melihat Nata yang tengah menatapnya bingung membuat Sasha berdiri dan segera menarik Nata agar ikut berdiri.

"Gue gak mau ya waktu gue udah balik ke Jogja tapi lo sakit gara-gara rokok. Masa mantan gue yang jelek ini sakit-sakitan, gak rela gue," ucap Sasha sambil menatap Nata.

Tatapan bingung langsung mewarnai wajah Nata. Jadi yang harus ia percaya dari Sasha ia tampan atau jelek?

"Tadi lo di rumah sakit bilang gue ganteng meskipun nangis, sekarang lo bilang gue jelek. Yang bener yang mana?" tanya Nata sambil berusaha merebut rokoknya dari tangan Sasha.

Tatapan tajam langsung Sasha tujukan pada Nata. Haruskah ia menginjak rokok milik Nata agar Nata tidak merebutnya kembali?

"Lo jelek. Kalau lo ganteng, lo pasti udah punya pacar," ucap Sasha sarkas yang membuat Nata ingin membungkam mulut pedas Sasha dengan tangannya.

"Bukannya gak laku, tapi gue masih keinget masalalu," ucap Nata yang langsung membungkam mulut Sasha dengan sendirinya.

Sasha berjalan menuju mobil dan meninggalkan Nata. Benar-benar tidak menyenangkan jika ia harus membahas masalalunya dengan Nata yang berjalan buruk karena Nata menghianatinya. Namun meskipun begitu, Sasha harus mengakui jika Nata memang pernah ada dalam perjalanan hidupnya.

Dasha-Evanescent (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang